INFOKINI.ID, GOWA– Setelah sempat tak dilaksanakan karena Pandemi Covid 19, prosesi adat Kerajaan Gowa, A’ccera Kalompoang, kembali dilaksanakan 16-17 Juni 2024. Salah satu adat budaya Kerajaan Gowa yang rutin dilaksanakan di Museum Balla Lompoa ini, tak pernah lepas menyita perhatian dan mengundang animo masyarakat. Tak hanya untuk mengetahui detail kegiatan itu, tetapi juga sebagai wisata budaya Kerajaan Gowa, yang hingga kini masih terus dilestarikan oleh keluarga kerajaan.
Sebagai lokasi pelaksanaan acara A’ccera Kalompoang, Museum Balla Lompoa memiliki makna tersendiri, yaitu sebagai istana terakhir yang menjadi simbol perjuangan Kerajaan Gowa. Hal ini diungkapkan Andi Pangeran Nur Akbar selaku Ketua Umum Forum Komunikasi Generasi Pelanjut Sultan Hasanuddin (FKGP-SH) sekaligus Sekretaris Panitia Pelaksanaan A’ccera Kalompoang 2024, saat dihubungi Rabu (19/6/2024) mengungkapkan, Museum Balla Lompoa menjadi saksi sejarah dari perjuangan Kerajaan Gowa. “Berbagai benda pusaka yang ada di sana juga menjadi simbol terbesar di Kerajaan Gowa. Masyarakat juga mengkultuskannya sebagai simbol persatuan dan perjuangan. Sehingga kegiatan ini menjadi daya tarik dan magnet yang sangat besar. Terlebih, setelah selama tiga tahun tidak dilaksanakan,” ujar Andi Pangeran.
Andi Pangeran juga mengungkap, ada perbedaan dari A’ccera Kalompoang yang dilaksanakan tahun 2024 ini, dengan tidak dilaksanakannya tahapan pencucian benda pusaka akibat kendala teknis. “Meski tahun ini memang tidak sampai pada tahap pencucian benda pusaka, tetapi tahapan lain, seperti A’leka Je’ne hingga Appidalleki tetap kita laksanakan sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan niat kita untuk melaksanakan kegiatan ini. Prosesi A’ccera Kalompoang, karena adanya kendala teknis sehingga harus tertunda dulu dan pihak keluarga besar kerajaan juga memakluminya,” jelasnya.(*)
