INFOKINI.ID, SELAYAR – Gelombang pasang menerjang pesisir Kabupaten Kepulauan Selayar. Terjangan pasang ini menyebabkan sedikitnya 20 rumah rusak.
“Ada 20 unit rumah yang ada di pinggir pantai yang terkena gelombang pasang. 5 rumah rusak berat,” ujar Sekretaris Desa Kalaotoa Muhammad Aris, Rabu (3/7/2024).
Aris mengungkapkan rumah rusak diterjang gelombang terjadi di Dusun Latokdok Barat, Desa Kalaotoa, Kecamatan Pasilambena. Total rumah yang rusak itu merupakan akumulasi peristiwa berulang sejak gempa bumi magnitudo 7,4 mengguncang wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 2021 lalu.
Gempa bumi kala itu, kata dia, juga berdampak ke wilayah Desa Kalaotoa, khususnya di Dusun Latokdok Barat, yang mengakibatkan tanah turun hingga 1,3 meter menurut perhitungan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
“Tanah turun jadi air masuk ke rumah. Sejak saat itu (setelah gempa) sampai saat ini selalu masuk air, apalagi saat musim timur (April-Oktober),” katanya.
Aris menuturkan dari 20 kepala keluarga (KK) yang bermukim di pinggir pantai sebagian di antaranya memilih pindah. Sebagian lagi, kata dia, bertahan karena tidak ada pilihan lain.
“Ada yang sudah pindah, pindah ke gunung. Yang rumahnya permanen tidak bisa pindah karena mau bagaimana?” ucapnya.
Salah seorang warga terdampak, Syamsurniati mengaku gelombang pasang masuk ke permukiman warga terjadi khususnya pada musim timur. Dia menuturkan sebenarnya ada tanggul penahan ombak, namun tanah yang turun akibat gempa menjadikan tanggul tidak berfungsi maksimal.
“Tiap tahun kalau musim timur begini sampai bulan sepuluh (Oktober). Ada tanggul, tapi tenggelam itu tanggul. Waktu gempa dulu tanah turun. Lebih tinggi air daripada tanggul,” bebernya.
Syamsurniati mengaku sebenarnya ingin pindah ke tempat lain. Hanya saja dia terpaksa harus menetap karena tidak punya lahan untuk membangun rumah baru.
“Mau pindah ke mana? Kita tidak ada tanah. Mau bangun di mana?” keluhnya.
















