INFOKINI.ID, GOWA– Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mengucurkan bantuan kepada masyarakat Gowa dalam kunjungan kerjanya di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Amran hadir di kecamatan Pattalassang, Jumat (11/10/2024), dan mengucurkan bantuan senilai Rp65,4 miliar. Bersama Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri Komjen Pol Mohammad Fadil Imran, Kepala Staf Umum TNI Letjen TNI Richard Taruli Horja Tampubolon dan jajaran pejabat lingkup Kementan, Amran menyerahkan bantuan puluhan miliar itu dalam bentuk benih serta Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan). Amran datang ke Kabupaten Gowa, dalam dua agenda , yaitu kegiatan tanam benih dan panen padi di Dusun Sailong, Desa Sunggumanai, Kecamatan Pattalassang dan penyerahan bantuan di Lapangan Pemuda Pattalassang. Hadir di kesempatan itu, Pj Gubernur Sulsel Zudan Arif Fakhrulloh, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, Wabup H Abd Rauf Malaganni, serta jajaran Forkopimda dan pejabat lingkup Kabupaten Gowa.
Puluhan miliar bantuan yang diberikan bagi masyarakat Gowa dikucurkan melalui Ditjen Tanaman Pangan tahun anggaran 2024 dengan total 44,6 miliar, berupa benih padi inbrida 15.849 Ha senilai Rp5,4 miliar, benih jagung hibrida 25.110 Ha senilai Rp22,6 miliar, dan combine harvester besar sebanyak 41 unit senilai Rp16,6 miliar. Bantuan lainnya melalui Ditjen PSP senilai Rp20,8 miliar berupa TR-4, TR-2, Irpom, perpipaan, RJIT, pompa air, dan hand spayer. Seluruh bantuan yang dikucurkan Amran merupakan bantuan Kementan Tahun Anggaran 2024. Selain bantuan berupa benih dan alsintan, Amran juga memberikan bantuan secara khusus berupa bantuan pertanian kepada beberapa masyarakat, termasuk kepada Babinsa dan Bhabinkamtibmas, termasuk sejumlah bantuan lain berupa tali kasih kepada beberapa masyarakat Gowa. Berbagai bantuannya tersebut disebutkan Amran sebagai upaya untuk memastikan stok pangan Indonesia aman, khususnya di Kabupaten Gowa sekaligus menuju Indonesia lumbung pangan dunia.

“Kami terus bergerak ke seluruh Indonesia dan sekarang sudah 11 bulan kami keliling untuk memastikan pangan kita aman. Mimpi kita paling lambat tiga tahun ke depan Indonesia akan swasembada pangan bahkan kita akan menjadi lumbung pangan dunia nantinya,” katanya.
Salah satu upaya yang dilakukan yakni secara bertahap melakukan transformasi pertanian dari tradisional menjadi modern yang dimulai dengan menggunakan alat-alat pertanian tinggi, salah satunya bantuan yang diberikan.
“Gowa akan diklaster dimulai dengan 5.000 hektar lahan modern. Semuanya tidak lagi menggunakan tradisional, tanam pakai, kemudian panen seperti tadi menggunakan combine harvester, dan mengolah menggunakan traktor. Jadi klaster yang kami bangun adalah sejajar dengan negara maju sehingga nanti petani-petani dan para pemuda mau bertani karena menggunakan teknologi tinggi. Yang terpenting adalah dalam pertanian modern, kami libatkan generasi milenial dan generasi Z,” jelas Mentan RI.
Atas bantuan itu, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan menyebut bantuan tersebut akan membantu meningkatkan stok pangan di Gowa. “Mewakili masyarakat Kabupaten Gowa, kami menyampaikan terima kasih karena Kabupaten Gowa didatangi oleh tokoh nasional yang juga asal Kabupaten Gowa dan Sulawesi Selatan untuk memberikan bantuan bagi seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Gowa, khususnya di sektor pertanian,” ungkapnya.
Orang nomor satu di Gowa itu menyebut, pertanian merupakan salah satu sektor unggulan penopang pertumbuhan ekonomi di Gowa sehingga mampu terus tumbuh dan menjadi urutan kedua se-Sulsel.
“Kami memiliki beberapa produk unggulan di bidang pertanian yaitu padi, jagung dan kentang, dimana Gowa merupakan penyuplai Kota Makassar dan komoditi unggulan kita di kabupaten Gowa itu padi dan jagung terus memperlihatkan produksi yang sangat baik, bahkan pertumbuhan ekonomi kita ditopang oleh tiga sektor yang pertama adalah pertanian dengan kontribusi 29,53 persen, lalu perdagangan dan konstruksi,” sebutnya.
Olehnya ia berharap bantuan ini akan bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Gowa, terlebih pertanian telah menjadi sendi-sendi kehidupan seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Gowa dan terbukti sejak tahun 2020 saat dilanda pandemi Covid-19, seluruh daerah di Sulawesi Selatan mengalami pertumbuhan ekonomi yang minus di bawah 0 persen, namun Gowa tetap tumbuh satu persen karena pertanian yang bagus.(*)
















