Kapolda Ungkap Uang Palsu Nyaris Dipakai Andi Ibrahim Money Politics di Pilkada Barru

INFOKINI.ID, GOWA – Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan mengungkap fakta mengejutkan mengenai sindikat uang palsu di Kampus UIN Alauddin Makassar. Yudhiawan menyebut, uang tersebut rencananya akan dipakai oleh Andi Ibrahim untuk maju di Pilkada Barru.

“Jadi rencananya uang palsu itu untuk kepentingan (Andi Ibrahim) maju di Pilkada Barru. Tapi batal karena tidak ada partai yang mencalonkan dia,” ujar Yudhiawan saat konferensi pers di Mapolres Gowa, Kamis (18/12/2024).

Andi Ibrahim adalah Kepala Perpustakaan UIN Alauddin. Ia telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.

Menurut Yudhiawan, uang palsu disebut sengaja dicetak untuk modal maju Pilkada Barru. Hanya saja, yang bersangkutan tidak mendapatkan partai untuk maju sehingga uang palsu yang dicetak tidak jadi digunakan.

Yudhiawan juga mengungkap Andi Ibrahim merupakan otak dari kasus sindikat uang palsu yang diproduksi di dalam kampus. Andi Ibrahim merupakan salah satu dari 17 tersangka tersangka kasus peredaran mata uang rupiah palsu.

“Jadi mereka yang 17 orang ini perannya berbeda-beda, ya tapi peran sentralnya ada di saudara AI,” ungkap Yudhiawan.

Yudhiawan tidak merinci peran masing-masing para tersangka. Namun kasus ini mulai terbongkar dari penangkapan tersangka inisial M.

“Ada pertama dari saudara M, yang telah melakukan transaksi dengan saudara AI untuk melakukan jual beli uang palsu,” tuturnya.

“Nah uang palsu perbandingannya satu banding dua. Jadi satu asli, dua uang palsu, terus kemudian transaksi ini sudah melalui beberapa tersangka yang lain,” tambah Yudhiawan.

Yudhiawan mengaku kasus ini masih dalam penyidikan lebih lanjut. Tersangka dalam kasus uang palsu UIN Alauddin Makassar ini berpotensi bertambah.

“Kemudian juga saudara S, kemudian ada juga saudara ASS. Saya sengaja tidak sebutkan karena belum memenuhi kekuatan hukum tetap, jadi harus singkatan,” ucapnya.

Sementara itu, Kapolres Gowa AKBP Rheonald TS Simanjuntak memaparkan inisial 17 tersangka. Dia menegaskan pihaknya masih memburu 3 pelaku yang masuk daftar pencarian orang (DPO).

“Yang pertama dengan inisial AI (Andi Ibrahim), ini doktor. Kemudian inisial MN, KA, IR, MS, JBP, AA, SAR, SU, AK, IL, SM, MS, SR, SW, NM, RM. Dan ini masih ada 3 DPO dan masih ada lagi yang akan berkembang selanjutnya,” papar Rheonald.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *