INFOKINI.ID, JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar melobi Menteri Haji Saudi untuk tambahan kuota petugas atau pendamping jemaah Indonesia.
Demikian dikatakannya saat rapat kerja (raker) dengan Komisi VIII DPR RI terkait persiapan penyelenggaraan haji 2025 M/1446 H.
“Kami memberikan alasan yang sangat masuk akal bahkan juga menteri hajinya dan juga Menteri Kesehatannya kemarin juga kami yakinkan bahwa betapa perlunya kami mendapatkan tambahan pendamping ini,” kata Menag di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (4/3/2025).
Menag mengatakan, alasan di balik permintaan kuota tambahan petugas haji itu karena tahun ini diprediksi jemaah lansia dengan risiko tinggi RI mencapai 1.000 hingga 1.500 orang. Jumlah tersebut juga mencakup jemaah penyandang disabilitas.
Meski demikian, pemerintah Saudi telah menetapkan kuota petugas haji sebesar 1 persen dari total jemaah. Penurunan ini dikarenakan kebijakan baru Saudi dalam mengurangi petugas haji setiap negara.
Sebagaimana diketahui, pada 2025 Indonesia mendapat kuota haji sebesar 221.000 jemaah. Rinciannya mencakup 203.320 jemaah reguler dan 17.680 jemaah khusus. Dari jumlah tersebut, maka kuota petugas haji Indonesia hanya 2.210 orang.
“Kami betul-betul kami juga perjuangkan ke pemerintah Saudi Arabia agar pendamping haji ini jangan hanya sekitar 2.000 seperti yang menjadi ketentuan internasionalnya,” ujarnya.
Menag juga mencoba menjelaskan kepada pihak Saudi bahwa pembahasan terkait kuota petugas tersebut dapat menyulitkan pemerintah Saudi. Salah satu contoh kesulitan itu adalah kendala bahasa.
“Jadi itu sesungguhnya banyaknya pendamping haji itu akan memudahkan tugasnya pemerintah Saudi Arabia karena kalau tidak kan itu (pendampingan) akan diantisipasi oleh pemerintah Saudi Arabia,” tambahnya.
