INFOKINI.ID, GOWA– Kabupaten Gowa menjadi kabupaten/kota pertama di Sulawesi Selatan, yang penerapan Ruang Bersama Indonesia (RBI). Launching RBI dilakukan langsung Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Republik Indonesia Arifah Fauzi di Posyandu Melati, Desa Lempangang, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Jumat (23/5/2025). Arifah menyebutkan, RBI merupakan salah satu dari tiga program prioritas Kementerian PPPA. Program ini diakuinya diinisiasi Presiden RI yang ingin segala persoalan bangsa diselesaikan secara gotong royong, berkolaborasi dan bersinergi. Konsep bekerja secara kolaborasi ini diakui Arifah, menjadi nilai yang ditekankan Presiden Prabowo Subianto kepada seluruh menteri di jajaran Kabinet Merah Putih. Menurutnya, konsep ini, untuk menyatukan visi dan misi serta menguatkan kolaborasi, seperti terkandung dalam maksud diretreatnya para menteri dari berbagai latar belakang di Akmil Magelang usai dilantik.

“Kita perlu kolaborasi sinergi dan kerjasama. Itulah yang diinginkan presiden. Tugas-tugas kita untuk menyelesaikan persoalan di tingkat grass root akan semakin ringan jika kita bekerja sama dan berkolaborasi. Indikator dari RBI sama dengan desa dan kelurahan yang ramah anak. Hanya ditambah satu indikator saja yaitu kolaborasi sinergi dan kerjasama. Alhamdulillah, sejak dilaunchingnya RBI di tujuh titik, partisipasi luar biasa. Seluruh kementerian dan lembaga mendukung serta mensupport apa yang kami idekan. Jadi bagi ibu bapak dan adik-adik semua melihat kekerasan terhadap perempuan dan anak, jangan ragu-ragu untuk melaporkan atau disampaikan kepada call center kami sapa 129 atau kepada UPTD terdekat,. Kita juga beberapa kementerian terkait, yaitu Kemkomdigi, BKKBN, Kementerian Sosial, Kementerian Agama, sedang merumuskan apa langkah yang kira-kira bisa membatasi anak-anak kita dalam penggunaan gadget. Semoga bisa di launching dan diresmikan bertepatan dengan Hari Anak pada 23 Juni 2025 nanti,” paparnya, yang juga menyebut bahwa penyebab kasus kekerasan yang dilakukan dan dialami perempuan dan anak adalah karena pola asuh dan penggunaan gadget yang tidak bijaksana.

Di kesempatan yang sama, Wabup Gowa Darmawangsyah Muin menyebutkan bahwa kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Gowa meski masih ada tetapi telah terjadi penurunan kasus. “Angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Sulsel masih di tinggi. Tetapi di Kabupaten Gowa, walaupun sudah menurun tapi masih terjadi. Dengan RBI ini, kita harapkan dengan program yang tepat, perhatian yang tepat dan anggaran yang tepat, serta dengan kolaborasi bersama provinsi, pusat dan daerah, kita dapat menekan tingkat kekerasan ibu dan anak yang terjadi. Bukan hanya di Kabupaten Gowa saja tetapi se-nasional,” kunci mantan Wakil Ketua DPRD Sulsel ini.
Darmawangsyah juga menyebut, ditunjuknya Desa Lempangang sebagai lokasi awal dilaunchingnya RBI di Sulsel, diharapkan menjadi semangat bagi kecamatan dan wilayah lainnya. “Di Desa Lempangang ini, semua anak sudah sekolah. Kemudian tingkat kekerasan hampir Zero dan ada beberapa kegiatan produktif ibu dan anak yang sudah sangat baik. Ini adalah percontohan yang dikirim ke provinsi untuk kemudian ditunjukkan kepada ibu menteri. Harapan kita, dengan hadirnya menteri akan memberikan semangat kepada kita beserta seluruh jajaran untuk lebih menciptakan keseluruhan desa dan kelurahan bisa terfasilitasi pemberdayaan ibu dan anak,” jelasnya.
Hadir mendampingi Menteri P3A, Dirjen Pemberdayaan Perempuan dan Anak Desi Andriani, Stafsus Menteri PPPA, Prof Majdah A Nu’mang, Kepala DP3A Dalduk KB Sulsel Andi Mirna, Forkopimda Kabupaten Gowa, Kepala SKPD, camat, lurah dan kades se-Kabupaten Gowa serta seluruh Kepala Dinas P3A kabupaten/kota se-Sulsel.(*)
















