INFOKINI.ID, JAKARTA – Evakuasi besar-besaran akan mulai dilakukan di Iran dan Israel pascameletusnya perang kedua negara. Jepang telah menyiapkan pesawat militer untuk mengevakuasi warganya, sementara Indonesia akan melakukannya via jalur darat.
“Mengingat situasi yang semakin tegang di Timur Tengah, kami telah memutuskan untuk memindahkan pesawat Self-Defense Forces (militer Jepang) ke Djibouti,” kata juru bicara pemerintah Jepang, Yoshimasa Hayashi kepada wartawan, dilansir kantor berita AFP, Kamis (19/6/2025).
Kedutaan besar Jepang di Iran dan Israel saat ini tengah bersiap menggunakan bus untuk mengevakuasi warga negara ke negara-negara tetangga, kata Hayashi, saat perang antara Iran dan Israel memasuki hari ketujuh.
“Itu bisa terjadi paling cepat Kamis,” imbuh Hayashi, yang menolak menjelaskan lebih lanjut karena masalah keamanan.
Sekitar 1.000 warga negara Jepang diyakini tinggal di Israel, dan sekitar 280 orang di Iran, kata Menteri Pertahanan Jepang Jenderal Nakatani, mengutip kementerian luar negeri Jepang.
Hayashi mengatakan bahwa pesawat angkut C-2 akan “bersiap siaga untuk merespons dengan cepat, jika pengangkutan warga negara Jepang diperlukan”.
Sebelumnya, laporan media Jepang mengatakan Tokyo sedang bersiap untuk mengevakuasi sekitar 90 orang, termasuk warga negara Jepang dan anggota keluarga mereka, dari Iran dengan bus.
Para pejabat juga sedang mempersiapkan operasi terpisah untuk mengevakuasi warga negara Jepang dari Israel ke Yordania, demikian media Kyodo News melaporkan pada Rabu malam lalu
380 WNI di Iran akan Dievakuasi
Pemerintah Indonesian akan melakukan evakuasi darurat terhadap 380 WNI di Iran. Evakuasi kemungkinan akan menempuh jalur darat karena pesawat tidak diizinkan melewati wilayah Iran.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Sugiono, mengatakan rencana evakuasi itu telah disusun oleh pemerintah. Namun, evakuasi WNI di Iran hanya bisa dilakukan melalui jalur darat akibat pesawat yang tidak bisa memasuki wilayah udara Iran.
“Pesawat tidak bisa ke sana. Satu-satunya jalur darat,” ujar Sugiono di St. Petersburg, Rusia, Rabu (18/6) waktu setempat dilansir, Kamis (19/6/2025).
Sugiono mengatakan saat ini terdapat 380 WNI yang berada di wilayah Iran. Mayoritas tinggal di kota Teheran.
Pemerintah Indonesia menilai situasi di Iran semakin tidak kondusif seiring meningkatnya intensitas serangan, yang tidak hanya menyasar target militer, tetapi juga sasaran sipil.
Sebagai langkah antisipasi, Kementerian Luar Negeri telah memerintahkan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Teheran untuk melakukan asesmen terhadap rencana evakuasi dan menjalankan langkah-langkah kontingensi.
Status kesiagaan di Kedubes RI di Teheran juga saat ini telah meningkat dari siaga 2 menjadi siaga 1. Sugiono mengatakan komunikasi dengan negara-negara tetangga Iran sudah dilakukan untuk memastikan kemudahan akses lintas perbatasan apabila evakuasi WNI harus dilakukan.
“Kami juga sudah melakukan komunikasi dengan negara tetangga Iran memohon supaya pada saat terjadi evakuasi nanti, warga negara kita diberi kemudahan melewati perbatasannya karena situasinya juga yang semakin tidak menguntungkan,” katanya.
Kemlu RI juga telah menjalin komunikasi intensif dengan seluruh WNI di Iran untuk memastikan mereka terus terhubung dengan pihak KBRI agar dapat segera merespons apabila proses evakuasi dijalankan sewaktu-waktu.
















