INFOKINI.ID, GOWA– Even tahunan Beautiful Malino (BM) tahun 2025, dipastikan dikemas secara berbeda. BM yang akan berlangsung pada Rabu hingga Minggu, tanggal 9–13 Juli 2025 di kawasan Hutan Pinus Malino, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan kali ini, mengusung tema besar “Colours of Culture”, sebagai wujud selebrasi keberagaman, kekayaan, dan keindahan budaya nusantara dalam berbagai ekspresi seni dan pertunjukan yang memikat. Even spektakuler milik Kabupaten Gowa ini, dipastikan padat aksi budaya. Targetnya, dengan suguhan budaya ini mampu menyerap pengunjung hingga 100 ribu. Target besar lain yang berkala nasional untuk even yang dihadirkan sejak 2017 lalu ini adalah masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) dan akan menjadi kalender even nasional.
“Salah satu alasan BM tahun 2025 ini dikemas secara berbeda dan sarat budaya adalah kita targetkan untuk masuk di KEN. Karena selain data jumlah pengunjung yang akurat, konsep budaya juga menjadi salah satu kriteria even untuk masuk KEN. Itulah kenapa kita hadirkan even ini berbeda di tahun 2025. Karena kita ingin BM ini bisa masuk di KEN. Even ini milik seluruh masyarakat Gowa dan jelas akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat di Malino, termasuk pelaku UMKM yang ada di Kabupaten Gowa. Even ini bukan hanya untuk Pemkab Gowa, tetapi untuk seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Gowa. Khusus even BM tahun ini kita targetkan pengunjung sebanyak 100 ribu, yang tentu akan memberikan sumbangan tak hanya pada PAD Gowa tetapi juga kepada perekonomian masyarakat,” jelas Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gowa, Ratnawati, saat konferensi pers khusus even Beautiful Malino, Minggu (6/7/2025) di Baruga Patingalloang, kantor Bupati Gowa.
Ratnawati juga menjelaskan bahwa pengamanan khusus dan pemberlakuan sistem barcode tiket masuk pada pengunjung di lokasi acara menjadi salah satu perbedaan dari BM di tahun sebelumnya. Tak perparkiran dan aturan ketat pengalihan arus lalu lintas juga menjadi upaya menghadirkan even yang nyaman, aman dan mengesankan bagi seluruh pengunjung. “Masalah yang selalu ada adalah kemacetan. Dan tahun ini, kita berkoordinasi dengan kepolisian dan kodim, untuk pengalihan arus lalu lintas dan aturan dari pengalihan arus tersebut. Sehingga dengan demikian, kita berharap kemacetan bisa terurai. Demikian juga dengan tiket masuk, digunakan sistem barcode. Pengunjung akan terdata secara akurat. Karena target kita adalah bisa masuk KEN. Sehingga konsep budaya dan pendataan yang akurat kita lakukan semaksimal mungkin,” jelasnya.

Garansi perbedaan even BM tahun sebelumnya dan tahun 2025 juga disampaikan Direktur Double Helix Indonesia, Faizal Riski Tawil. Tahun ini Pemkab Gowa mempercayakan Double Helix Indonesia sebagai Event Organizer (EO). Dipaparkan Faizal, even BM tahun 2025 ini akan menyuguhkan berbagai kegiatan mulai hiburan, kompetisi, hingga suguhan atraksi budaya. Tak hanya itu, pelaku UMKM juga mendapatkan ruang untuk berpromosi. Sedikitnya 35 UMKM binaan sejumlah SKPD, akan unjuk produknya dalam pameran selama lima hari pelaksanaan BM. Faisal juga menambahkan, bahwa evaluasi dari even serupa sebelumnya juga dilakukan dalam mengatasi kemacetan. Kali ini, akan dihadirkan shuttle bus, truk dan juga ojek, yang bisa digunakan masyarakat untuk transportasi menuju lokasi kegiatan selama BM.
“BM ini kita hadirkan berbeda dari yang sebelumnya. Tahun ini kita fokus ke suguhan budaya. Dengan konsep utama aman, nyaman, dan memorable, Beautiful Malino 2025 dirancang untuk memberikan pengalaman terbaik dan berkesan kepada seluruh peserta, pengunjung, pelaku seni, pelaku UMKM, serta seluruh pihak yang terlibat. Semua kita atur sedemikian rupa, agar BM kali ini aman, nyaman dan berkesan bagi pengunjung. Mulai dari tiket masuk, yang sebesar Rp12.500/orang yang semua menggunakan sistem barcode. Dan ini akan mendata secara akurat jumlah pengunjung. Selain itu para pelaku UMKM kita berikan ruang untuk produknya. Sementara untuk mengurai kemacetan, kita siapkan 9 titik kantong parkir dan kendaraan pengangkut berupa bus, truk dan ojek. Semua bisa digunakan masyarakat selama pelaksanaan BM. Kita berharap masalah kemacetan bisa terurai. Semua yang berbeda ini, menjadi upaya untuk target kita agar Beautiful Malino bisa masuk dalam KEN. Karena untuk masuk, semua data dari pelaksanaan even ini harus jelas dan akurat,” jelasnya.
Beautiful Malino akan menyuguhkan beberapa area tematik yang menawarkan beragam aktivitas menarik, yaitu Culture Area (Taman Pinus Kota Bunga), menampilkan art & culture, permainan tradisional, serta culinary showcase & bazaar yang terdiri atas sajian kuliner khas, fashion etnik, aksesori lokal, dan kerajinan tangan daerah, instalasi seni (Malino Magical Forest), face painting, dan Hope Corner sebagai ruang refleksi dan inspirasi pengunjung.
Selanjutnya, Camping Area/Culture Camp (Lapangan Tembak Secata). Pengunjung akan merasakan pengalaman berkemah di alam terbuka, menampilkan pertunjukan seni dan tersedia layar tancap yang akan menemani pengunjung selama camping. Pengunjung diajak menyelami kearifan lokal dan nilai budaya Gowa dalam suasana yang asri dan sejuk. Area selanjutnya, adalah Colours Area (Hutan Pinus Malino). Disini menyuguhkan aktivitas harian, hiburan musik, workshop instalasi bambu, serta culinary showcase & bazaar.
Sementara itu untuk agenda harian dan guest star, pada Festival Beautiful Malino 2025, di hari pertama pada tanggal 9 Juli akan dibuka dengan lomba menggambar dan mewarnai untuk anak-anak, dilanjutkan dengan seremoni pembukaan yang meriah. Suasana semakin hangat dengan penampilan dari local hero Ashari Sitaba dan musisi nasional Raim Laode.
Keesokan harinya, Kamis, 10 Juli, menghadirkan lomba ranking 1, lomba unjuk bakat kecamatan, sesi inspiring talks, dan pertunjukan budaya tradisional. Hari kedua ditutup dengan penampilan dari Daeng Ngesa, Ismy Amalilah, dan Natinson yang menghibur dengan nuansa lokal yang kuat.
Pada tanggal 11 Juli, suasana semakin berwarna dengan cooking challenge, dan gelaran Malino Fashion Week. Malam harinya, Cindy Wilona dan Lobow tampil memukau di panggung utama.
Di hari keempat pada Sabtu 12 Juli, menampilkan cultural carnival, wisata adventure, sosialisasi Duta Baca, dan inspiring talks. Di malam hari, Andi n Friends, Piche Kota, dan Vanessa mengisi panggung dengan enerjik.
Festival ditutup pada Minggu 13 Juli, dengan lari lintas alam, sesi inspiratif, penampilan dari Kelong Soundsystem, dan konser penutup dari Maliq & D’Essentials yang menutup festival dengan penuh kesan dalam Closing Ceremony yang megah.(*)
















