Sujjadan Paparkan Inovasi LACAK untuk Tangani Miskin Ekstrem di Gowa, Bakal Diujicobakan di Dua Kecamatan

Sujjadan bersama sejumlah stake holder.(Foto:ist)

INFOKINI.ID, GOWA– Penanganan terhadap masalah sosial kemiskinan ekstrem terus menjadi perhatian serius di Kabupaten Gowa. Program kolaboratif untuk mengentaskannya terus menjadi hal penting sekaligus penekanan yang terus digaungkan di Kabupaten Gowa, dibawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang dan Darmawangsyah Muin. Hal ini pulalah yang kemudian menjadi alasan kuat hadirnya Focus Group Discussion (FGD), yang digagas Sujjadan, Kepala Bappeda Kabupaten Gowa,  Senin (14/7/2025) di Cafe OGUD, Sungguminasa.

Dalam kesempatan tersebut, Sujjadan yang juga merupakan peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan IX Pusjar SKMP LAN Makassar Tahun 2025, memaparkan inovasi Layanan Cepat Atasi Kemiskinan (LACAK) sebagai salah satu strategi percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem di Gowa. Kegiatan FGD ini menjadi bagian dari tahapan awal implementasi LACAK, yang direncanakan akan diujicobakan di dua kecamatan pada fase jangka pendek, sebelum diperluas ke seluruh wilayah Kabupaten Gowa.

Sujjadan memaparkan secara komprehensif dari inovasi LACAK sebagai pendekatan kolaboratif dan sistemik untuk melacak secara aktif keluarga miskin ekstrem, memberikan layanan sosial secara cepat, serta mengintegrasikan program lintas sektor dan lintas pelaku. Sujjadan menegaskan bahwa inovasi LACAK bukan sekadar inovasi, tapi sebuah gerakan kolaboratif yang menyentuh langsung warga yang paling rentan.

“Inovasi ini lahir dari keprihatinan atas banyaknya keluarga miskin ekstrem yang belum terdata dan tidak tertangani, akibat ketidaktepatan data dan belum optimalnya koordinasi antar stakeholder. Jika kita ingin menghapus kemiskinan ekstrem, maka data sasaran harus akurat sehingga intervensi layanan cepat, tepat dan terintegrasi. LACAK digagas sebagai bentuk dukungan terhadap komitmen dan kepedulian Ibu Bupati Gowa agar negara hadir di tengah-tengah kehidupan warga miskin ekstrem untuk menjadikan Gowa lebih Maju,” ungkap Sujjadan.

FGD ini dihadiri oleh berbagai stake holder kunci, antara lain perwakilan dari Dinas Sosial, Bappeda, Koordinator PKH, TKSK, pengelola data DTSEN Kabupaten, LSM, akademisi, dan media. Semua pihak menyatakan komitmennya untuk mendukung implementasi LACAK melalui pendekatan pentahelix secara holistik dan integratif.

Dari FGD ini, tercipta kesepakatan penting, yaitu pembentukan LACAK Center, yang akan menjadi pusat koordinasi pendataan dan fasilitasi layanan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di tingkat lokal. LACAK Center akan dipimpin oleh Kaharuddin Muji, Direktur WAKIL Foundation, yang dinilai memiliki pengalaman kuat dalam kerja-kerja sosial berbasis masyarakat. Kesepakatan lainnya adalah pembentukan “Sahabat LACAK”, yaitu relawan desa yang akan bertugas melakukan pelacakan aktif dan pendataan keluarga miskin ekstrem yang belum tercakup dalam Desil 1 DTSEN (Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional). Relawan ini diharapkan menjadi garda terdepan dalam mendeteksi warga yang tercecer dari sistem formal pendataan warga miskin ekstrem.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *