INFOKINI.ID, GOWA– Panen perdana komoditi kentang dilaksanakan di Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sabtu (25/10/2025). Panen yang dihadiri Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman ini dilakukan atas 175 benih stek berakar kentang (benih dasar) yang telah diserahkan Pemerintah Provinsi Sulsel kepada Kabupaten Gowa pada akhir Juli 2025 lalu. Panen dari bibit yang diserahkan tersebut, juga menjadi bentuk komitmen Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) dan Pemerintah Kabupaten Gowa (Pemkab Gowa) dalam memperkuat sektor pertanian.
Dijadikannya Gowa sebagai salah satu daerah sentra penguatan pertanian, khususnya komoditi kentang, disebut Wakil Ketua DPRD Gowa, Hasrul Abdul Rajab sebagai angin segar bagi ekonomi Gowa. Politisi Partai Gerindra ini bahkan menyebutkan, dari kentang ini akan mengatasi sejumlah masalah sosial, seperti terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.

“Kita beruntung memiliki dataran tinggi yang tak hanya memiliki potensi di sektor wisata tetapi juga untuk pengembangan sejumlah komoditi pertanian lahan sejuk, seperti kentang. Potensi ini tentu akan memberi dampak positif bagi perekonomian dan masalah sosial seperti tersedianya lapangan pekerjaan,” jelas senator yang lekat dengan sapaan dengan HAR ini, saat dihubungi usai panen.
Namun demikian, HAR juga menyebutkan, bahwa dengan penguatan sektor pertanian melalui komoditi kentang ini, ada hal yang juga harus menjadi perhatian pemerintah provinsi, yaitu dalam hal sistem pemasaran kentang. “Selain mengejar produksi, ada hal lain yang juga harus menjadi perhatian. Tentu kami berharap pemerintah provinsi dapat menciptakan sistem pemasaran yang lebih baik guna menstabilkan harga kentang. Selain itu, diperlukan dukungan infrastruktur jalan yang baik sehingga memudahkan transportasi petani dalam pemasaran hasil panennya,” ujar HAR.
Sebelumnya saat penyerahan benih akhir Juli 2025, Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang menyebut program mandiri benih kentang ini sejalan dengan potensi wilayah pegunungan Gowa yang memang cocok untuk budidaya kentang.
“Ini bukan sekadar soal pertanian, tapi bagaimana kita mengelola potensi alam demi kesejahteraan masyarakat tanpa merusak lingkungan. Kami berharap program ini mampu meningkatkan pendapatan petani sekaligus memperkuat ketahanan pangan lokal,” ungkap Husniah.
Untuk komoditi kentang, selain Gowa, Kabupaten Enrekang dan Bantaeng juga menjadi lokasi pengembangan komoditi umbi ini.(*)
















