INFOKINI.ID, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) terus mematangkan pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren. Langkah strategis ini dimanifestasikan melalui rapat koordinasi internal pembahasan susunan organisasi dan tata kerja (Ortaker) yang digelar di Ballroom Hotel Luminor, Pecenongan, Jakarta Pusat, pada Rabu (10/12/2025).
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari rangkaian rapat harmonisasi yang sebelumnya telah dilaksanakan secara maraton bersama sejumlah kementerian dan lembaga terkait.
Lembaga tersebut meliputi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB), Kementerian Hukum, Kementerian Keuangan, serta Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, menegaskan komitmen penuh kementerian untuk menyusun struktur organisasi yang adaptif dan agile.
Kamaruddin menekankan bahwa Ortaker yang disusun harus benar-benar optimal dan selaras dengan kebutuhan, tugas, serta fungsi Ditjen Pesantren yang akan menjadi ujung tombak pembinaan lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia ini.
Koordinasi penguatan struktur organisasi dan tata kerja (ortaker) Ditjen Pesantren
Kamaruddin memastikan bahwa hasil diskusi mendalam dan penyusunan draf hari ini tidak akan dibiarkan berlarut-larut.
Dokumen strategis ini akan segera diusulkan kembali kepada Kemenpan-RB dan BKN untuk validasi final, sebelum akhirnya diserahkan ke Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) untuk penetapan legalitasnya.
“Saya kira kita telah melalui tahapan perjalanan yang cukup panjang. Saya dan kita semua akan berkomitmen dapat segera merampungkan susunan organisasi dan tata kerja ini agar nantinya dapat segera diproses lebih lanjut di (Kementerian) Sekretariat Negara,” ungkap Kamaruddin dengan nada optimis, menargetkan proses ini tuntas pada akhir tahun.
Keseriusan dalam mematangkan struktur baru ini juga tercermin dari jajaran pejabat yang hadir.
Wakil Menteri Agama, Romo Syafi’i, turut hadir memberikan arahan strategis terkait visi pengembangan Ortaker Ditjen Pesantren.
Diskusi teknis ini juga melibatkan Staf Ahli Menag Ismail Cawidu, Direktur Pondok Pesantren Basnang Said, serta Kepala Biro Organisasi dan Tata Kelola (Ortala).
Percepatan penyusunan Ortaker ini menjadi bukti nyata kesungguhan Kemenag dalam meningkatkan kualitas layanan pendidikan keagamaan.
Dengan struktur yang mapan dan tata kelola yang profesional, kehadiran Ditjen Pesantren diharapkan mampu menjawab tantangan zaman serta memberdayakan ekosistem pesantren secara lebih masif dan terstruktur di masa depan.
















