Tim Dosen Universitas Dipa Makassar Gagas Pengabdian kepada Masyarakat di Soppeng, Fokus Digitalisasi UMKM dan Pendidikan

INFOKINI.ID, SOPPENG — Tim dosen Universitas Dipa Makassar menggagas program pengabdian kepada masyarakat. Kali ini, program dengan pendanaan Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat tahun 2025 berhasil membawa angin segar bagi masyarakat di Desa Watu, Kecamatan Marioriwawo, Kabupaten Soppeng.

Program yang berfokus pada digitalisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan peningkatan kualitas pendidikan ini sukses memberikan dampak nyata dan berkelanjutan.

Program ini merupakan inisiatif penguatan kapasitas masyarakat melalui pemanfaatan teknologi di dua sektor utama: UMKM dan pendidikan.

Tim melakukan serangkaian kegiatan, mulai dari pelatihan teknis, pendampingan, hingga penerapan solusi digital.

Di sektor UMKM, kegiatan difokuskan pada peningkatan kualitas produksi dan perluasan jangkauan pasar.

Sementara itu, di sektor pendidikan, sasarannya adalah meningkatkan kompetensi digital para tenaga pendidik agar proses belajar mengajar menjadi lebih modern dan interaktif.

Program ini merupakan kolaborasi antara tim dosen Universitas Dipa Makassar dan masyarakat Desa Watu.

Annah, S.Kom., M.T., bertindak sebagai ketua tim, didukung oleh anggota tim lainnya, yaitu Hasriani, S.E., M.Si., dan Muhajirin, S.Kom., M.T.

Para pelaku UMKM di desa tersebut dan seluruh tenaga pendidik di SMP Muhammadyah Walattasi menjadi mitra utama yang berpartisipasi aktif dalam setiap tahapan program.

Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Desa Watu, Kecamatan Marioriwawo, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. Lokasi ini dipilih karena memiliki potensi yang besar, terutama pada produk-produk UMKM lokal seperti bolu cukke dan abon, serta kebutuhan mendesak untuk digitalisasi di lembaga pendidikan setempat.

Program ini digagas sebagai respons terhadap tantangan yang dihadapi masyarakat Desa Watu.

Banyak pelaku UMKM masih menggunakan peralatan sederhana, yang menyebabkan produk mereka tidak tahan lama dan sulit bersaing di pasar yang lebih luas.

Di sektor pendidikan, kurangnya literasi digital di kalangan guru menghambat inovasi dalam proses pembelajaran.

Oleh karena itu, program ini bertujuan untuk menjembatani kesenjangan tersebut dan mendorong kemandirian masyarakat melalui pemanfaatan teknologi yang tepat guna, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Pelaksanaan program dilakukan melalui lima tahapan strategis. Pertama, sosialisasi awal untuk membangun pemahaman bersama.

Kedua, pelatihan terstruktur, seperti pelatihan penggunaan mesin vacuum sealer bagi 10 UMKM, yang berhasil membuat produk lebih awet 2-3 kali lipat.

Ketiga, penerapan teknologi, termasuk pembuatan akun marketplace untuk 10 UMKM dan pendaftaran 5 UMKM di marketplace lokal dan nasional. Tujuh UMKM juga telah didampingi untuk mendapatkan kemasan baru yang lebih menarik.

Sementara itu, di sektor pendidikan, tim memberikan pelatihan Google Workspace kepada 10 guru. Hasilnya, 7 guru kini mahir menggunakan aplikasi tersebut untuk mendukung kegiatan administrasi dan pembelajaran.

Tingkat pemanfaatan sistem dokumentasi digital juga mencapai 80% di kalangan guru. Selain itu, pelatihan pembuatan media ajar digital berhasil menghasilkan 3 produk media ajar baru.

Tahap terakhir adalah pendampingan dan evaluasi berkelanjutan untuk memastikan program ini memberikan dampak jangka panjang bagi masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *