Bertemu YOSS, Appi Jelaskan Lapangan Karebosi Siap Direvitalisasi

INFOKINI.ID, MAKASSAR – Kabar baik datang dari Pemerintah Kota bagi warga Kota Makassar, Lapangan Karebosi, ruang publik bersejarah sekaligus ikon kebanggaan kota, kini berada di ambang babak baru.

Titik terang revitalisasi dan kelanjutan penataan kawasan Karebosi dipastikan akan mulai dikerjakan pada tahun 2026 melalui APBD Pokok Pemerintah Kota Makassar, yang telah diketok.

Tak sekadar perbaikan fisik, revitalisasi lapangan Karebosi dirancang menghadirkan wajah baru yang lebih modern dan fungsional. Penataan akan menyentuh area lapangan tenis dan basket di sisi barat kawasan, tepatnya di sepanjang Jalan Kajaolalido, tanpa menghilangkan nilai historis yang melekat pada ruang publik legendaris ini.

Kepastian tersebut disampaikan langsung oleh Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, saat menerima Ketua Badan Pembina Yayasan Olahraga Sulawesi Selatan (YOSS), Andi Ilhamsyah Mattalatta, bersama jajaran pengurus dan keluarga besar YOSS.

Pertemuan tersebut menjadi sinyal kuat bahwa revitalisasi Karebosi tidak hanya soal pembangunan infrastruktur, tetapi juga tentang kolaborasi, penataan aset, dan komitmen bersama menjaga Karebosi tetap menjadi ruang hidup, olahraga, dan interaksi sosial bagi seluruh warga Makassar.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas pertemuan bersama pihak Yayasan Olahraga Sulawesi Selatan (YOSS).

Pertemuan tersebut dinilai menjadi titik terang dan langkah penting dalam mencari solusi sekaligus membuka jalan bagi kelanjutan revitalisasi Lapangan Karebosi sebagai ikon Kota Makassar.

Munafri Arifuddin yang akrab disapa Appi menegaskan, Pemerintah Kota Makassar kini memiliki dasar hukum yang kuat untuk melanjutkan penataan Lapangan Karebosi.

“Pertemuan ini menjadi titik terang, Tujuanya bagaimana pembangunan lapangan Karebosi direalisasikan menjadi jadi ikon kota,” ujar Munafri, Jumat (19/12/2025).

“Tidak mungkin semua ini berjalan tanpa kepastian hukum dan infrastruktur pendukung. Karena itu saya berharap kita bisa lakukan ini duuduk bersama-sama, membahas terbaik,” sambung Appi.

Hal ini menyusul Pemerintah Kota telah diterimanya Sertipikat Hak Pengelolaan (HPL) atas kawasan Lapangan Karebosi seluas 107.500 meter persegi belum lama ini.

Bahkan, sekarang status Karebosi ini 100 persen sudah sah, baik secara de facto maupun de jure, bahwa itu adalah milik Pemerintah Kota Makassar.

Appi menjelaskan, kepastian status aset ini menjadi sangat penting, terutama untuk menjawab desakan aparat penegak hukum agar pemerintah daerah lebih serius menjaga dan melindungi aset negara.

Menurut Appi, selama ini banyak aset pemerintah yang hilang atau berpindah tangan secara tidak sah.

“Kalau kita pakai istilah mafia tanah, jangankan lapangan, sekolah pun bisa tiba-tiba hilang. Padahal itu jelas aset pemerintah. Karena itu, dasar hukum ini menjadi pegangan kuat bagi kami,” terangnya.

Appi juga mengungkapkan, di kawasan Karebosi sebelumnya telah ditemukan sejumlah persoalan, termasuk temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait pemanfaatan lapangan tenis, basket, dan voli yang berada di atas kawasan tersebut, oleh pihak lain.

“Karena itu kami lakukan proteksi dan penertiban. Aset negara tidak boleh dikelola tanpa dasar hukum yang jelas dan tanpa memberikan kontribusi resmi,” katanya.

Appi juga menjelaskan, efektivitas perjanjian dengan pihak tersebut sangat berkaitan dengan Hak Guna Bangunan (HGB) di kawasan Karebosi.

Ia menuturkan, kondisi fisik kawasan yang mangkrak sudah sangat memprihatinkan. Lapangan yang lama tidak difungsikan tampak seperti hutan, dengan genangan air yang membutuhkan penanganan lingkungan cukup besar.

“Kalau kita masuk ke sana, penanganan lingkungannya berat. Air sudah terendam di banyak titik. Ditambah lagi, ada ruas area yang diambil untuk mengganti ruang terbuka hijau. Ini semua harus ditata dengan hati-hati,” jelas Appi.

Terkait proyek revitalisasi sebelumnya, Appi membeberkan bahwa Lapangan Karebosi sempat ditenderkan pada tahun 2023 dan dilaksanakan pada 2024.

Bahkan, kontraktor telah menerima uang muka sebesar 30 persen. Namun realisasi pekerjaan di lapangan hanya mencapai sekitar 7 persen.

“Ironisnya, 7 persen itu hanya pekerjaan tiang pancang beton di tengah lapangan. Ini menjadi pekerjaan rumah besar,” katanya.

“Dalam enam bulan terakhir kami dorong penyelesaiannya, alhamdulillah bisa dituntaskan, sehingga tahun ini kita bisa melanjutkan,” lanjutnya.

Appi menegaskan, pemerintah tidak bisa serta-merta mengubah desain proyek yang telah dibayarkan, karena hal tersebut berpotensi menghilangkan aset negara yang sudah dibiayai.

Jika revitalisasi di sebelah selatan Jalan Kartini, dan sebelah timur jalan Jenderal Sudirman telah rampung tahun 2026. Maka untuk rencana ke depan, Pemerintah Kota Makassar menargetkan revitalisasi lanjutan, khususnya untuk lapangan basket dan lapangan tenis di kawasan Karebosi, sebelah barat Jalan Kajaolalido.

Salah satu rencana besar adalah menjadikan lapangan basket sebagai fasilitas indoor berstandar internasional.

Namun demikian, ia menekankan bahwa seluruh rencana tersebut membutuhkan dasar hukum yang kuat, akses jalan yang memadai, serta konektivitas kawasan yang baik.

“Kami mau duduk bersama, bahas solusi kesepakatan bersama agar revitalisasi lapangan olahraga Karebosi dapat memberi manfaat luas bagi masyarakat,” harapnya.

Pihak Pemkot pun membuka ruang keterlibatan Yayasan Olahraga Sulawesi Selatan dalam pengelolaan ke depan, dengan pendekatan yang lebih modern dan profesional.

“Kalau ini sudah menjadi kesepakatan pemerintah, saya berharap yayasan juga bisa terlibat. Kita modernisasi sistem pengelolaan, sehingga aset ini punya nilai jual ekonomi dan manfaat sosial bagi warga,” pungkas Appi.

Pada kesempatan ini, keluarga besar Yayasan Olahraga Sulawesi Selatan (YOSS) menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Pemerintah Kota Makassar, dalam menuntaskan persoalan aset dan melanjutkan revitalisasi Lapangan Karebosi.

Hal tersebut disampaikan perwakilan keluarga pendiri YOSS, Andi Ilhamsyah Mattalatta, dalam pertemuan bersama Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin.

Andi Ilhamsyah menyampaikan apresiasi atas penjelasan yang disampaikan Wali Kota Makassar. Ia menilai apa yang dipaparkan sejalan dengan semangat dan tujuan YOSS sejak awal berdiri, yakni menjaga keberlanjutan fasilitas olahraga peninggalan sejarah yang dibangun sejak era 1957.

“Terima kasih, Pak Wali Kota. Apa yang tadi disampaikan sangat sejalan dengan keinginan kami. Sejak lama saya mencoba mengelola aset ini dengan segala keterbatasan, semata-mata untuk menjaga keberlanjutan,” ujarnya.

“Kita tahu aset-aset ini adalah peninggalan lama, sementara pembiayaan kegiatan olahraga tidak pernah mudah,” lanjut dia.

Ia menuturkan, mengelola sarana olahraga kerap menghadapi tantangan besar, termasuk keterbatasan sumber pembiayaan dan tekanan pasar. Menurutnya, kondisi tersebut sudah dipahami betul oleh Wali Kota Makassar yang memiliki pengalaman panjang di dunia olahraga.

“Pak Wali bukan orang baru di olahraga. Beliau paham betul bagaimana kondisi objek-objek olahraga. Sering kali justru orang yang mengurus olahraga itu kesulitan mengelola asetnya,” tutur Andi Ilhamsyah.

Ia juga mengenang kondisi fasilitas olahraga di Makassar pada masa lalu yang sempat terbengkalai dan mengalami alih fungsi. Hal inilah yang menjadi salah satu latar belakang berdirinya Yayasan Olahraga Sulawesi Selatan.

Ia berharap, melalui keterbukaan dan komunikasi yang baik antara Pemerintah Kota Makassar dan seluruh pihak terkait, pengelolaan Karebosi ke depan dapat dilakukan secara lebih profesional, transparan, dan berorientasi pada kepentingan publik.

“Kami terbuka untuk duduk bersama, selama tujuannya jelas untuk menjaga fungsi sarana olahraga di Karebosi,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *