Dicopot dari jabatan Pj Walikota Makassar, Prof Yusran: Saya Kembali ke Barak

Prof Yusran Jusuf. (IST)

MAKASSAR – Keputusan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mencopot Prof Yusran Jusuf dari jabatan Pj Walikota Makassar cukup mengagetkan. Pasalnya, Yusran baru menjabat selama 43 hari pascadilantik 13 Mei lalu.

Yusran sendiri hingga Kamis (25/6/2020) siang mengaku belum menerima Surat Keputusan (SK) pencopotonnya dari jabatan Pj Walikota Makassar. Meski begitu, Rabu (24/6/2020) malam sekira pukul 23.00 Wita, ia sudah menerima informasi tersebut.

“Saya dapat informasi tadi malam jam 23.00 Wita. SK-nya belum, tapi penyampaian resmi dari sekda provinsi ke sekda Makassar sudah. Rencananya, harusnya tadi serah terima. Tapi karena waktunya mepet, makanya ditunda besok setelah salat Jumat,” kata Yusran, kemarin.

“Saya setelah ini akan kembali ke Barak. Kembali ke Kampus,” sambungnya.

Menurut Yusran, penggantiannya sebagai Pj Wali Kota ini berawal saat Gubernur diundang ke Istana Negara, membahas masalah nasional termasuk Corona di Makassar yang belum bisa dikendalikan. Sehingga disimpulkan bahwa Pj Wali Kota harus diganti.

“Bagi saya itu tidak ada masalah, karena jabatan ini kan amanah. Kapan saja bisa ditarik, dan bagi saya pribadi alhamdulillah, beban saya jadi lebih ringan. Saya bisa lebih banyak dengan keluarga. Yang jelas bahwa saya sudah menunjukkan kinerja juga selama 40 hari,” ujarnya.

“Saya berterima kasih kepada masyarakat Makassar, dan tentu itu sesuatu yang berharga bagi saya. Saya juga minta maaf kalau ada yang belum optimal dan ada yang belum saya sentuh. Tapi yang pasti saya selalu berusaha maksimal,” tuturnya.

Soal kinerjanya yang dianggap kurang maksimal, Yusran enggan mengomentari. Ia menyerahkan penilaian tersebut sepenuhnya kepada pimpinan dalam hal ini Gubernur Sulsel.

“Kalau penilaian itu urusan pimpinan. Yang jelas saya sudah bekerja maksimal. teman-teman bisa melihat sendiri. Sebenarnya saya bekerja tidak pernah pusing dengan hal itu. Saya bekerja saja lurus dan siap dengan segala resikonya,” ucapnya.

Soal penggantiannya yang diisukan bermuatan politis, Yusran mengaku tak tahu menahu soal itu.

“Saya tidak tahu itu. Yang jelas saya masuk di sini bekerja secara profesional menangani Corona dan persoalan pemerintahan,” tegasnya. (lin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *