INFOKINI.ID, MAKASSAR – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Selatan, Fahruddin Rangga mengawali pelaksanaan reses masa sidang ke tiga tahun 2020-2021 di Daerah Pemilihannya, di Desa Laguruda, Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar, Kamis (6/5/2021).
Fachruddin Rangga menjelaskan bahwa, pelaksanaan reses kali ini masih tetap mengikuti standar protokol kesehatan sebagai protap masa pandemi Covid-19.
“Standar protokol kesehatan ini tetap mewajibkan setiap peserta atau undangan menggunakan masker, menyiapkan hand sanitizer dan mengatur jarak tempat duduk minimal satu meter,” jelasnya.
Rangga sapaan akrabnya mengatakan, perlu dipahami secara bersama bahwa reses ini merupakan wadah untuk mendengar masukan dan aspirasi masyarakat yang memberi amanah dan tanggungjawabnya selaku wakil rakyat di DPRD Sulsel.
“Sehingga sangat penting untuk ikut hadir dalam pelaksanaannya, karena informasi, pandangan dan harapan yang tersalurkan dari masyarakat dapat terwadahi melalui reses ini, karena inilah tempat dan kesempatan untuk disampaikan,” tutur Rangga.
Salah satu tokoh masyarakat, Dg. Tawang menyampaikan terkait kebutuhan petani, diantaranya pupuk dan bibit agar bisa disalurkan tepat waktu saat mulai musim tanam.
Selain itu, dirinya juga mengeluhkan terkait, kesulitan air di saat musim kemarau dan terjadi genangan dipersawahan saat musim hujan, akibat kurang berfungsinya saluran irigasi yang ada.
Peserta juga berharap percepatan penyaluran bantuan pupuk dan bibit agar dapat digunakan tepat waktu penanaman. “Karena yang terjadi selama ini saat masa tanam justru kelangkaan pupuk terjadi,” ujar Dg. Tawang.
Menyikapi hal itu, Rangga mengatakan bahwa, semua yang disampaikan akan diperjuangkan dalam pembahasan APBD 2022 pada minggu pertama November tahun ini
Wakil Koordinator Banggar DPRD Sulsel ini menuturkan, semua yang berkembang di dalam dialog reses ini masih sangat dominan kebutuhan dan usulan masyarakat.
“Seperti sarana dan prasarana pertanian baik berupa alat mesin pertanian (alsintan), pupuk, bibit unggul dan jalan tani serta kebutuhan pertanian lainnya,” terang Rangga.
Masyarakat juga mengharapkan pemerintah provinsi sulsel dapat memberi perhatian terhadap infrastruktur desa diantaranya saluran irigasi, jalan desa, drainase desa dan jalan setapak.
“Aspirasi yang masyarakat sampaikan hari ini akan dijadikan sebagai salah satu usulan kegiatan prioritas yang akan diperjuangkan dalam pembahasaan APBD pokok 2022,” pungkasnya.
















