INFOKINI.ID, MAKASSAR – Selain mengunjungi Kabupaten Tana Toraja, Komisi D DPRD Sulsel membidangi pembangunan juga sebelumnya telah mengunjungi Kabupaten Bulukumba untuk melihat kondisi Pelabuhan Bira.
Dalam kunjungannya itu, Komisi D menemukan sejumlah permasalahan, terutama masih kurangnya tenaga yang bertugas di pelabuhan tersebut.
“Jadi, kalau yang di Pelabuhan Bira itu kendalanya adalah tenaga ASN dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) yang kurang,” kata Ketua Komisi D DPRD Sulsel, Rahman Pina, dikonfirmasi di ruang Komisi D, Kamis (17/6/2021).
Rahman Pina mengatakan bahwa, petugas yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) disana cuman ada tiga orang, selebihnya PTT.
“Itu pun (PTT) jumlahnya sangat terbatas, sementara mereka harus kerja 24 jam,” tutur RP, akronim nama Rahman Pina.
Olehnya itu kata dia, nanti pihak Komisi D DPRD Sulsel akan mengusulkan untuk 2022 agar pegawai yang bertugas di sana ada penambahan pegawai.
“Jadi kan harus, misalnya kalau dia masuk pagi kan harus ada orang, siang harus ada orang. Nah begitu pun fasilitas pendukung yang ada disana itukan sangat minim,” tegasnya.
Sebelumnya, Kepala UPT Pelabuhan Bira Dinas Perhubungan Sulsel Syamsuddin mengatakan bahwa, saat ini tenaga organik di UPT Pelabuhan Bira hanya sebanyak 12 personel.
Sementara, jam kerja di unit kerjanya berlangsung 24 jam dan tanpa libur dalam sepekan. Untuk itu, dengan jumlah itu maka pihaknya sangat kesulitan untuk membagi jam kerja personelnya.
“Bayangkan di UPT kami tenaga organik hanya 12 orang saja sementara pekerjaan kami terkadang 24 jam dan berlangsung dari Senin sampai Senin lagi, untuk itu kami harap bisa penambahan,” ungkap Syamsuddin.
Syamsuddin mengungkapkan bahwa, UPT Pelabuhan Bira sejauh ini juga tidak memiliki cleaning service, sehingga nampak tak terawat dan terkesan jorok. Padahal, pihaknya sudah melakukan kerja bakti setiap hari Jumat.
“Kami juga butuh cleaning sercvice karena kalau hanya kerja bakti setiap Jumat itu tidak cukup membuat pelabuhan ini menjadi bersih, khusus hari Jumat bersih, tetapi di hari lain sampah kembali menumpuk,” terangnya.
Di hadapan anggota Komisi D DPRD Sulsel, pada kesempatan itu menawarkan peningkatan pemasukan dari penumpang dan kendaraan.
Menurutnya, selama ini pendapatan dari setiap penumpang saja hanya Rp2500, kendaraan roda dua hanya Rp4 ribu, mobil keluarga hanya Rp6 ribu, truk hanya Rp6500, dan tronton hanya Rp32 ribu.
“Bandingkan saja dengan biaya masuk ke Pantai Bira setiap kepala harus membarar Rp15 ribu, ini pak hanya Rp2500 perkepala, saya ke depan ini mesti dipikirkan untuk dinaikkan,” pungkasnya.
















