INFOKINI.ID, GOWA– Sosialiasi protokol kesehatan yang dilakukan Forkopimda Gowa di Kecamatan Tingi Moncong menjadi ajang diskusi bagi warga Tinggi Moncong. Dandim Gowa, Letkol Arh Muh Suaib dan Kapolres Gowa, AKBP Boy Samola yang hadir bersama Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan YL juga mengingatkan masyarakat Kabupaten Gowa, khususnya Tinggi Moncong. Meski hingga saat ini masih Tinggi Moncong masih berada dalam zona hijau penyebaran Covid-19 tetap kewaspadaan harus selalu dijaga. Tak hanya mewarning agar selalu tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, Dandim dan Kapolres Gowa juga mengingatkan tentang berbagai hal.
Dandim Gowa, Letkol Arh Muh Suaib mengingatkan tentang pelestarian lingkungan. Menurutnya, pohon dan tanaman yang menjadi icon Malino semakin berkurang karena kemungkinan penebangan dan perambahan hutan secara liar. Sehingga akibatnya akan berefek negatif terhadap keselamatan masyarakat. “Semakin lama pepohonan yang menjadi ciri khas Malino semakin berkurang. Ini akan meberikan dampak terhadap lingkungan. Setiap musim hujan, laporan tentang longsor di Tinggi Moncong selalu ada. Ini akibat dari lingkungan yang tak terjaga. Masyarakat harus memberikan laporan terhadap aktifitas penebangan dan perambahan hutan secara liar. Karena semua dampaknya akan dirasakan masyarakat,” jelas Dandim, yang menyatakan secara tegas apresiasinya terhadap sinergitas seluruh stake holder di Tinggi Moncong terkait tetap beradanya Tinggi Moncong sebagai zona hijau penyebaran Covid-19. “Ini tentu tak lepas dari kerjasama dan sinergi yang baik antara semua yang ada di sini. Kondisi ini harus dipertahankan. Dan saat pemberlakuan perda pada Agustus nanti, semua harus melaksanakannya. Yang melanggar ada sanksinya. Usahanya ditutup jika melanggar dan tak ada tawar menawar,” tegas mantan Kasdim 1408/BS ini
Di kesempatan yang sama, Kapolres Gowa, AKBP Boy F Samola yang juga hadir dan mengingatkan tentang maklumat kapolri untuk menutup tempat wisata, tak terkecuali yang berzona hijau. “Di tengah pandemi ini, dengan diizinkannya beroperasi sejumlah usaha termasuk lokasi wisata, merupakan kebijakan pemerintah terkait ekonomi kerakyatan. Namun tetap harus mematuhi protokol kesehatan. Karena keselamatan masyarakat merupakan hukum tertinggi. Keberhasilan penerapan protokol kesehatan ujung tombaknya ada di kades, lurah, camat, danramil dan kapolsek. Diharapkan untuk terus melakukan himbauan dan sosialisasi ke masyarakat. Hadirnya Kampung Rewako, menjadi salah satu program untuk mengedukasi masyarakat agar lebih patuh terhadap aturan. Hidup dengan cara baru yang lebih sehat. Target kita, seluruh wilayah akan dibangun Kampung Rewako. Kita berharap sinergitas yang baik dari semua pihak terkait, sehingga semua bisa dilaksanakan secara maksimal,” jelas Boy, yang menambahkan bahwa Polres menggelar lomba spot foto terkait pencarian lokasi bagi penerapan kampung rewako.(*)
















