Pertanyakan Insentif Nakes, Anggota Komisi E DPRD Sulsel: Informasinya Ada Pemotongan

Anggota DPRD Sulsel, Andi Muhammad Irfan AB (Saddam)

INFOKINI.ID, MAKASSAR – Anggota Komisi E Bidang Kesejahteraan Masyarakat DPRD Sulawesi Selatan Andi Muhammad Irfan AB mempertanyakan soal pembayaran insentif tenaga kesehatan (nakes).

Dirinya mengaku mendapat informasi adanya pemotongan insentif dari tenaga medis.

“Potongan sekitar 20 persen insentif tenaga nakes, ini informasi yang saya dapat,” ujar Irfan AB, saat rapat bersama Dinas Kesehatan Sulsel, di lantai 7 gedung DPRD Sulsel, Rabu (30/6/2021).

“Perlu saya warning di tempat ini bahwa ada informasi seperti itu. Ini informasi mungkin ndak perlu saya sebutkan sumbernya,” tambah legislator Fraksi PAN DPRD Sulsel ini.

Selain itu, Anggota Komisi E DPRD Sulsel, Risfayanti Muin mengungkapkan bahwa, sejumlah rumah sakit ditemukan adanya tenaga medis yang diminta untuk memilih antara TPP dan intensif Covid. Sementara intensif Covid ini kan dari Kemenkes.

“Ketika kita kunjungan ke pelayanan kesehatan Dirjen Kesehatan, dikatakan sudah turun dananya. Kasihan ini tenaga kesehatan dan dokter-dokter belum mendapatkan haknya. Ini tertahan dimana?” ungkap Risfayanti.

Bahkan kata legislator Partai PDI Perjuangan DPRD Sulsel ini, tenaga kesehatan ini sudah datang ke Kantor DPRD Sulsel melakukan demo dan saat itu diterima oleh Irfan.

“Dikatakan sudah ada dananya, tapi kok tidak tersampaikan?” tanyanya lagi.

Ia juga menegaskan bahwa, ketika pandemi para tenaga kesehatan ini berada di garda terdepan, tapi hak-hak mereka tidak didapatkan.

“Ini menjadi PR kita bersama terutama kami yang menjadi wakil-wakil rakyat ini dan kami mohon penjelasan sejelas-jelasnya dari Pak Kadis (Kepala Dinas Kesehatan) pada hari ini,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *