Kunci Penanganan Omicron, Presiden Jokowi: Percepat Vaksinasi dan Tingkatkan Prokes

Presiden Joko Widodo.

INFOKINI.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo memerintahkan seluruh gubernur dan bupati/walikota se-Indonesia untuk mempercepat cakupan vaksinasi dosis kedua, khususnya bagi kalangan lanjut usia (lansia) dan anak usia 6-11 tahun.

Selain itu, Presiden juga menekankan agar menerapkan kembali protokol kesehatan (prokes).

Perintah ini disampaikan Presiden dalam video confrence, Senin (7/2/2022), yang dihadiri Panglima TNI dan Kapolri serta jajaran Menteri, gubernur, bupati/walikota se-Indonesia.

“Kunci untuk penanganan Omicron ini ada dua, yaitu vaksinasi dosis kedua yang dipercepat khususnya bagi lansia dan tingkatkan kembali penerapan protokol kesehatan, utamanya masker,” tegas Presiden.

“Panglima TNI dan Kapolri, BKKBN, bupati serta seluruh jajarannya agar dipercepat vaksinasinya khususnya lansia dan dosis kedua. Saya perintahkan Pangdam, Kapolda, Danrem, Dandim, dan Kapolres untuk membantu provinsi dan kabupaten/kota dalam percepatan vaksinasi. Ini kuncinya. Satgas yang ada juga agar kembali menekankan pentingnya protokol kesehatan,” tambah Presiden.

Presiden dua periode ini juga mengatakan, seluruh persiapan harus dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Omicron. Meski tak seganas varian Delta, Omicron memiliki tingkat penyebaran yang lebih cepat. Sehingga seluruh pihak harus siap dengan kondisi kedatangan Omicron.

Oleh sebab itu menurut Jokowi, persiapan manajemen detail harus dilakukan.

“Semuanya harus siap. Manajemen detail harus disiapkan. Jangan sampai Omicron datang, rumah sakit, dan perangkat kesehatan lainnya belum siap. Segera menyiapkan diri dalam hadapi gelombang Omicron yang akan masuk,” kata Jokowi.

Ditegaskannya, semua rumah sakit agar segera menyampaikan kepada kementrian kesehatan apabila oksigen dan perangkat penanganan belum siap atau tidak ada. “Segera berikan informasi secepatnya. Tidak usah terlalu panik. Berikan penjelasan dengan ketenangan kepada masyarakat, tetapi manajemen penanganan lapangan harus dikerjakan dengan sebaik-baiknya,” papar Jokowi.

Mantan Walikota Surakarta itu juga menjelaskan bahwa karena keterbatasan rumah sakit, maka untuk pasien yang bergejala ringan dan tanpa gejala akan diprioritaskan untuk masuk ke soter Isolasi Mandiri (Isoman) dan Isolasi Terpusat (Isoter). Sedangkan penanganan di rumah sakit akan diperuntukkan bagi yang bergejala berat dan kritis.

“Tidak semuanya masuk rumah sakit. Karena tidak mungkin rumah sakit kita mampu menerima beban untuk yang bergejala ringan dan tanpa gejala tanpa komorbit yang jumlahnya sekitar 93 persen berdasarkan karakter pasien yang kita lihat. Hanya tujuh persen yang terkena dengan komorbit,” jelas Jokowi.

“Kalau kita lihat karakter pasien yang meninggal akibat Omicron, 69 persen belum vaksin lengkap. Artinya, vaksin adalah kunci bagi penanganan varian Omicron. Oleh sebab itu, percepatan vaksin dan capaian vaksinasi sangat menentukan. Bupati/walikota dan gubernur untuk melihat kabupaten/kota mana yang masih di bawah 70 persen cakupan vaksinasi,” tegas Jokowi lagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *