INFOKINI.ID, MAKASSAR– Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar menilai jika pengumuman hasil seleksi Laskar Pelangi kurang memuaskan. Sebab, sejumlah tenaga honor yang tidak lulus mayoritas pekerja yang aktif. Hal ini dikemukakan Anggota Komisi A DPRD Kota Makassar, Hamzah Hamid, kepada wartawan, Sabtu (5/3/2022).
Menurutnya, sistem seleksi yang diterapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar sangat keliru. Sebab, tenaga kontrak yang tidak lulus mayoritas memiliki track record yang baik. Seharusnya kata dia, seleksi ini memperhatikan kinerja yang baik.
“Saya sangat kecewa dengan hasil seleksi yang diterapkan Pemkot Makassar yang seolah-olah tidak mempertimbangkan kinerja tenaga kontrak di lapangan. Padahal mereka yang tidak lulus memiliki kinerja yang baik. Saya sarankan pemkot melalui BKD mempertimbangkan tenaga kontrak yang kinerjanya baik,” pesannya.
Seharusnya lanjut Hamzah, pemkot dalam hal ini Badan Kepegawaian Daerah (BKD), sebelum mengeluarkan hasil seleksi terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan SKPD/OPD untuk mempertanyakan siapa-siapa saja tenaga kontak yang memiliki kinerja baik. Sebab, mereka (SKPD/OPD) yang paham belum kinerja tenaga kontrak.
“Yang tahu kinerja tenaga kontrak kan SKPD/OPD masing-masing. Dan mereka tahu persis siapa saja yang layak dipertahankan. Bukan BKD,” tegas Legislator PAN itu.
Hamzah pun menekankan agar BKD kembali mempertimbangkan sejumlah tenaga kontrak yang kinerjanya bagus untuk bisa diakomodir kembali. Sebab, hasil seleksi Laskar Pelangi ini membuat suasana menjadi gaduh dan banyak masyarakat terkecewakan.
Sebelumnya, belasan tenaga kontrak yang bertugas di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang melakukan protes melalui aksi demonstrasi atas ketidaklulusan para tenaga kontrak yang merasa sudah mengabdi selama belasan tahun sebagai tenaga kebersihan. (*)
















