INFOKINI.ID, GOWA– Kemudahan memperoleh pupuk bagi petani yang ada di wilayah Kabupaten Gowa, menjadi satu hal yang disikapi Pemerintah Kabupaten Gowa. Para petani masih kerap mengeluhkan sulitnya pupuk ketika dibutuhkan serta masih adanya harga pupuk di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Solusi terhadap kesulitan dan harga pupuk ini dibahas dalam dialog lintas sektor, yang menghadirkan Kadis Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Gowa Andi Sura Suaib, Kadis Tanaman Pangan dan Holtikultura Gowa Sugeng Priyanto, PS Pasintel Kodim Gowa Lettu Arh Udin S yang mewakili Dandim 1409/Gowa, para distributor pupuk dan pengecer, serta sejumlah elemen lainnya, Senin (21/3/2022) di Gedung Diklat Gowa.
Kadis Perdagangan dan Perindustrian, Andi Sura Suaib, saat dikonfirmasi mengatakan, solusi menghadirkan satu gudang di satu desa atau mendekatkan gudang dengan wilayah kerja pengecer pupuk, adalah untuk memudahkan petani dalam memperoleh pupuk. Setiap pengecer diminta menyiapkan satu gudang di setiap desa yang menjadi wilayah tugas yang harus dilayani.
“Kami minta untuk diupayakan satu desa satu pengecer atau jangkauannya tidak jauh dari kelompok yang dilayani. Kemudian pengecer yang jauh, semisal pengecer di Kecamatan Bontomarannu dan wilayah tugasnya juga di Kecamatan Parigi, selain gudang di Bontomarannu harus ada gudang juga di Parigi. Ini penting untuk menekan harga pupuk. Karena jika jauh jaraknya, petani akan mengeluarkan tambahan transport lagi dan tentu akan menambah biaya di tingkat petani,” jelasnya.
Andi Sura juga menggaransikan, bahwa jika solusi bagi petani yang dihasilkan ini tidak diindahkan, maka pihaknya akan memberikan teguran kepada pengecer. “Kita akan lakukan evaluasi secara bertahap untuk solusi yang kita sepakati ini. Jika tidak, kita akan berikan teguran dan meminta distributor untuk sampaikan secara jelas kepada pengecer. Karena tiga kali teguran tidak diindahkan, kita akan minta distributor untuk cabut izinnya. Kita juga akan melakukan verifikasi ulang terhadap 117 pengecer yang terdaftar. Apakah semua aktif. Jika tidak kita akan meminta kepada distributor untuk menggantinya dengan pengecer lain. Tapi jika memang aktif, maka berarti tinggal 9 pengecer yang ditambah untuk melayani desa yang ada di wilayah Gowa. Saat ini ada 5 agen yang terdaftar aktif. Kita minta semua solusi bagi petani ini bisa direalisasikan. Untuk ini kami akan segera bersurat ke Bupati Gowa dan meneruskannya ke SKPD terkait di provinsi, termasuk menyurati distributor pupuk yang ada,” tegas Andi Sura.
Hal senada juga disampaikan Kadis Tanaman Pangan Kabupaten Gowa Sugeng Priyanto. “Ini akan menjadi solusi bagi kesulitan petani. Karena ada pengecer yang melayani dua hingga tiga desa. Padahal gudangnya cuma satu. Kondisi ini membuat petani harus mengeluarkan biaya lebih saat terhadap kebutuhan pupuknya. Gudang yang dekat dengan petani, akan bisa menekan harga,” ujarnya.
Ps Pasintel Kodim Gowa Lettu Arh Udin S yang mewakili Dandim Gowa di kesempatan itu menyebut, kebijakan yang dihasilkan dalam dialog lintas sektor seperti ini me jadi solusi dari permasalahan yang ada, terutama terkait distribusi pupuk. “Kebijakan yang kita kawal dengan baik serta konsisten dalam solusi yang dihasilkan bersama, berimbas pada kondusifitas keamanan di wilayah Gowa,” singkatnya.(*)
















