INFOKINI ID, GOWA– Hadirnya Mesjid Nurul Hayati menjadi satu-satunya pusat kegiatan masyarakat muslim di Dusun Bonto Marannu, Kelurahan Benteng Sombaopu, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa. Pembangunan mesjid berukuran 13,5 meter x 15 meter yang diinisiasi dan dibangun oleh Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki ini, didirikan diatas lahan seluas 800 meter persegi. Mesjid yang mulai difungsikan sejak awal bulan Ramadhan tahun 2022 ini, telah menjadi satu-satunya mesjid yang ada di Dusun Bonto Marannu.
Pengelola Mesjid Nurul Hayati, Abdul Rahman Dg Maro menyebut, bahwa sebelum adanya mesjid ini, warga Dusun Bonto Marannu beribadah sholat Jumat dan mengaji harus ke dusun tetangga. “Sebelum ada mesjid ini, masyarakat Dusun Bonto Marannu melakukan aktifitas keagamaan di mesjid dusun tetangga yang jaraknya sekitar satu kilometer dari sini. Sholat Jumat dan anak-anak mengaji juga di sana. Tetapi setelah ada Mesjid Nurul Hayati ini, masyarakat tidak usah lagi pergi ke dusun sebelah. Begitu juga dengan anak-anak yang belajar mengaji,” jelas Abdul Rahman, Senin (18/7/2022).
Abdul Rahman juga menjelaskan, sejak mesjid ini sudah bisa difungsikan, kegiatan keagamaan masyarakat muslim di dusun yang dihuni sekitar 500 Kepala Keluarga (KK) berpusat disini. “Saat ini puluhan anak-anak terdaftar sebagai santri disini. Mereka mengaji dalam dua gelombang, yaitu sore dan malam. Pengajarnya membagi dua gelombang, karena keterbatasan jumlah ustazah dan ustadz yang mengajar. Selain aktifitas mengaji bagi anak-anak, di mesjid ini juga sekarang rutin dilaksanakan kegiatan pengajian oleh masyarakat disini. Di Dusun Bonto Marannu ini ada sekitar 260 KK warga lokal dan sisanya itu warga perumahan yang ada di dusun ini,” jelasnya, seraya menambahkan bahwa nantinya usai peresmian yang akan dilakukan oleh Pangdam XIV/Hasanuddin, lantai dua mesjid ini rencananya akan dikhususkan bagi kegiatan selain sholat, salah satunya tempat belajar mengaji bagi para santri.
Abdul Rahman juga menyebut bahwa kepedulian Pangdam Mayjen TNI Andi Muhammad terhadap bidang keagamaan sangat tinggi. Selain menghadirkan Mesjid Nurul Hayati, pangdam juga akan memaksimalkan penggunaan lokasi dan lahan yang masih ada di sekitar mesjid. “Menurut pangdam, lahan bagian belakang yang luasnya sekitar 300 meter persegi masih akan dibangun pondokan bagi para santri. Sehingga nanti para santri bisa mondok. Dan mesjid ini akan menjadi tempat mencetak tahfiz dan menjadi pusat kegiatan keagamaan bagi masyarakat muslim yang ada di dusun. Ini. Semua ini tentu sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pangdam dari pembangunan mesjid ini, karena memang benar-benar dibutuhkan,” papar Abdul Rahman.(*)
















