Rita Irianto Lambrie: Tanami Pekarangan dengan Toga, Banyak Manfaatnya

Ketua TP PKK Kaltara, Ny Hj Rita Ratina Irianto Lambrie, saat menyerahkan bantuan toga ke kader Dasawisma PKK Tanjung Palas Ulu.(foto:ist)

Infokini.id, Tanjung Selor– Pandemi Covid-19 tak tak menyurutkan langkah Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Setda Provinsi Kaltara untuk turun ke lapangan, mengedukasi dan meninjau aktifitas para kader dan masyarakat. Ny Hj Rita Ratina Irianto Lambrie beserta rombongan mengunjungi para kader Dasawisma PKK Tanjung Palas Ulu. Kunjungan ini dilakukan setelah sebelumnya mengunjungi Pasar Induk Tanjung Selor dan membagikan masker serta berdialog dengan para pedagang. Rita meninjau kegiatan kader, yang memanfaatkan tepi bantaran Sungai Kayan sebagai lahan Tanaman Obat Keluarga (TOGA).

“Pemanfaatan lahan secara efektif seperti ini akan memberikan banyak manfaat. Toga tentunya tak hanya ditanam, tetapi juga diolah menjadi jamu untuk konsumsi keluarga atau dijual. Sehingga mempunyai nilai ekonomi. Tanami pekarangan dan lahan tidur dengan toga maka akan banyak manfaatnya. Tetapi yang tak kalah penting, dalam setiap kegiatan, jangan lupa tetap menggunakan masker, menjaga kebersihan dan tetap menjaga jarak,” jelas Rita. Rita juga menjabarkan bahwa toga bisa dimanfaatkan sebagai obat-obatan herbal keluarga, khususnya masyarakat yang jauh dari pusat pelayanan kesehatan seperti puskesmas. Dengan tanaman berkhasiat ini, masyarakat bisa lebih sehat karena selain banyak manfaat bagi kesehatan juga alami, serta gratis jika ditanam sendiri. Di kunjungan tersebut, Rita juga menyerahkan bantuan bibit toga kepada 4 kelompok kader dasawisma di Tanjung Palas Ulu, sebagai tambahan koleksi bibit toga serta sejumlah bantuan dana stimulan.

Di kesempatan tersebut, Rita juga berharap agar seluruh kader dasawisma bisa memanfaatkan halaman/pekarangan rumah dengan menanam sayuran dan obat-obatan, seperti yang dilakukan PKK di Tanjung Palas Ulu. “Tanamilah pekarangan. Daripada ngerumpi atau berkumpul tak jelas, lebih baik budidaya toga dan sayuran. Selain menghemat uang belanja, menambah penghasilan keluarga, menambah pengetahuan ibu-ibu rumah tangga, aman untuk dikonsumsi, membuat pekarangan menjadi indah dan menyehatkan karena dipenuhi tanaman hijau, serta tempat wisata edukasi bagi anak sekolah maupun mahasiswa dan mampu menjadi penawar stres,” papar Rita.

Rita berharap, kegiatan pemanfaatan lahan pekarangan dan lahan sempit lainnya, juga bisa dilakukan oleh seluruh kader dasawisma. “Semoga kegiatan bermanfaat seperti ini bisa menjadi contoh bagi dasawisma lainnya di Kaltara,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa pihaknya akan meminta OPD terkait khususnya DPKP untuk memberikan pendampingan khususnya dalam membuat jamu.(lin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *