INFOKINI.ID, MAROS– Panen raya perdana untuk program ketahanan pangan, kolaborasi antara TNI dan Pemerintah Daerah Kabupaten Maros dilaksanakan di Desa Je’ne Taesa, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, Selasa (15/11/2022). Pangdam Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso memimpin panen raya di lahan seluas 600 hektar lebih. Bersama dalam panen raya, Kasdam Hasanuddin Brigjen TNI Danny Budiyanto, Sekprov Sulsel Abdul Hayat Gani yang mewakili Gubernur Sulsel, Kapolda Sulsel Irjen Pol Nana Sudjana, Bupati Maros HAS Chaidir Syam, jajaran danrem se-Kodam XIV/Hasanuddin, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana PD XIV/Hasanuddin Desi Totok Imam dan Ketua Bhayangkari Sulsel.
Pangdam Mayjen Totok Imam Santoso menyebut, panen raya perdana di Kabupaten Maros ini merupakan pilot project program ketahanan pangan yang digalakkan dan dimassifkan TNI AD. “Sesuai dengan instruksi presiden dan Kasad, agar TNI AD membantu pemda setempat untuk mengatasi permasalahan ekonomi yang terjadi. Salah satunya melalui program ketahanan pangan. Panen yang kita lakukan di Maros ini merupakan pilot project, daerah lain kita harapkan menyusul dan akan melaksanakannya. Melalui program ketahanan pangan ini, kita harapkan masalah lain bisa diatasi, seperti stunting dan peningkatan ekonomi masyarakat. Karena ketahanan pangan ini, bisa berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Para petani misalnya, ke depan akan bisa melaksanakan panen empat kali dalam setahun dengan varietas IP400. Varietas ini memungkinkan hasil panen mencapai sekitar 7 ton perhektarnya. Kita harapkan petani bisa lebih semangat lagi,” jabar orang nomor satu di Kodam Hasanuddin ini.
Pangdam menjelaskan bahwa di Kabupaten Maros, ada sekitar 4.300 hektar total luasan lahan untuk program ketahanan pangan. Di lahan lainnya akan dilakukan panen secara bertahap. Mantan gubernur Akmil ini juga menegaskan, bahwa program ketahanan pangan ini merupakan program bersama. Sehingga seluruh stake holder memiliki tanggungjawab yang sama atas keberhasilan pelaksanaannya. “Saat ini ada beberapa penyampaian termasuk Menteri Keuangan, bahwa ada 60 negara yang goyang. Sebenarnya Indonesia masuk. Tapi karena di sektor penguatan ketahanan pangan kita memiliki sumber daya maka itu bisa ditekan. Di Sulsel, kita masih memiliki penguatan ketahanan pangan di wilayah. Upaya menekan inflasi juga kita laksanakan dengan program kerjasama antar daerah yang telah digagas. Ini akan menjadi strategi agar angka inflasi di Sulsel tidak mengalami kenaikan,” jelasnya.
Di kesempatan yang sama, Sekprov Sulsel Abdul Hayat Gani menambahkan bahwa panen raya ini merupakan bentuk sinergitas dan kolaborasi dari implementasi program yang harus semua jaga, karena bermuara pada kepentingan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya yang ada di Sulsel.
Sebagai tuan rumah, Bupati Maros HAS Chaidir Syam menyebut dalam sambutannya, bahwa program ketahanan pangan ini sebagai bukti kecintaan terhadap petani. “Jajaran TNI/Polri melalui para babinsa dan bhabinkamtibmas terus mendukung dan memberi motivasi kepada masyarakat agar selalu berusaha maksimal. Kebersamaan hari ini menandakan kecintaan kepada para petani yang terus berjuang untuk menanam padi dan tanaman lain pendukung program ketahanan pangan,” ujar Chaidir Syam.
Dalam rangkaian panen raya perdana ini juga dilakukan bakti sosial dengan pemberian sembako kepada ratusan masyarakat tak mampu dan keluarga penderita stunting, pemberian bantuan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) para gapoktan, penghargaan kepada kepala dusun terbaik di Kabupaten Maros serta penyerahan dana BPJS ketenagakerjaan untuk petani. Selain itu juga digelar pameran berbagai produk UMKM binaan kodim.
Hadir di panen raya perdana tersebut, Kadisdivif 3 Kostrad, Kabinda Sulsel Pangkoopsud, Danlantamal, para pejabat utama Kodam Hasanuddin bupati/walikota se-Sulsel, danrem dan dandim se-Kodam Hasanuddin, jajaran forkopimda dan pimpinan SKPD Kabupaten Maros, serta pihak perbankan, jajaran Persit se- PD XIV Hasanuddin.(*)



















