INFOKINI.ID, MAKASSAR – Kinerja sektor jasa keuangan khususnya di Sulawesi Selatan (Sulsel) tumbuh positif, meski di tengah pandemi COVID-19. Hal ini ditandai dengan aset perbankan di Sulsel yang mengalami pertumbuhan 0,64% (yoy) menjadi Rp151,30 triliun di posisi Agustus 2020.
Hal itu disampaikan Kepala OJK Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua), Nurdin Subandi, Jumat (9/10/20).
Jumlah itu terdiri dari aset Bank Umum Rp148,49 triliun dan aset BPR Rp2,81 triliun. Berdasarkan kegiatan bank, aset perbankan konvensional Rp142,40 triliun dan aset perbankan syariah Rp8,89 triliun.
“Aset perbankan syariah mencatatkan pertumbuhan tinggi 8,18% yoy, lebih tinggi dibanding pertumbuhan aset perbankan konvensional 0,21% yoy dengan nominal Rp142,40 triliun,” rincinya.
Kinerja intermediasi perbankan Sulsel terjaga pada level yang tinggi dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) 114,08% dan tingkat risiko kredit bermasalah berada di level aman 2,67%.
“Ini sejalan dengan penghimpunan DPK yang tumbuh cukup tinggi 7,53% (yoy) sebesar Rp105,41 triliun,” sebutnya.
Sementara itu, untuk penyaluran Kredit mengalami perlambatan -2,36% (yoy) menjadi Rp121,22 triliun akibat pandemi penyebaran Covid-19. (Nurhidaya)
















