Ratusan Warga Romang Tangngayya Terisolasi, Babinsa: Air Setinggi Dua Meter, Camat Sebut Memperihatinkan

Babinsa Tamangapa Koramil 1408-10/Panakkukang Peltu Rosihan Anwar saat bersama sejumlah petugas membawa bantuan bagi warga Kampung Romang Tangngayya, Minggu (19/2/2023).(Foto: ist)

INFOKINI.ID, MAKASSAR– Ratusan jiwa warga di Kampung Romang Tangaya RT 4 RW 6, Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala terisolasi akibat banjir yang melanda Kota Makassar. 326 warga Kampung Romang Tangngayya hanya berharap bantuan yang datang, karena tak bisa kemana-mana akibat kepungan banjir setinggi 1,2 meter hingga dua meter hingga Minggu (19/2/2023) sore.

Babinsa Kelurahan Tamangapa Koramil 1408-10/Panakkukang Peltu Rosihan Anwar saat dihubungi menambahkan, 326 warga Kampung Romang Tangngayya memilih bertahan di rumahnya yang didominasi oleh rumah panggung dengan kondisi wilayahnya terkepung banjir. “Untuk menuju kesana kita harus melalui areal persawahan seluas ratusan hektar yang terendam banjir. Kita menggunakan perahu mesin untuk mengunjungi Kampung Romang Tangngayya ini, termasuk membawakan bantuan bahan makanan,” jelas Peltu Rosihan, yang juga menyampaikan bahwa ratusan jiwa warga Kampung Romang Tangngayya menghuni wilayah seluas 25 hektar di kawasan tersebut. 

Penyaluran bantuan bantuan oleh Ketua FKKM dr Udin.(Foto:ist)

Kondisi terisolasi ini tambah Peltu Rosihan, telah menjadi langganan setiap musim penghujan tiba, terutama jika curah hujan yang cukup tinggi selama beberapa hari. “Saat ini kita masih terus menyuplai bantuan berupa bahan makanan, seperti beras dan mie instan, air mineral serta selimut untuk mereka. Beberapa pihak juga menyalurkan bantuan, termasuk petugas kesehatan dari Puskesmas Tamangapa yang datang untuk memberikan layanan kesehatan,” tambah Peltu Rosihan.

Terkait banjir yang mengepung warganya di Romang Tangngayya, Camat Manggala Andi Anshar mengungkapkan bahwa meski kondisi kepungan banjir ini cukup memprihatinkan untuk warganya, namun kondisi banjir setinggi 1,2 meter hingga dua meter ini telah dikondisikan oleh warganya dengan menjadi nelayan sebagai mata pencaharian. “Warga di Romang Tangngayya ini tidak mengungsi karena rata-rata rumah mereka adalah rumah panggung. Mereka juga sudah menyesuaikan kondisi yang selalu dialami setiap kali musim penghujan dengan banjir. Mereka memanfaatkan banjir ini dengan menjadi nelayan. merekapun sudah siap dengan sampannya. Dan begitu musim penghujan berlalu, mereka kembali menjadi petani,” papar Andi Anshar.

Andi Anshar juga menyebut, wilayah di Romang Tangngayya ini telah menjadi langganan banjir setiap musim penghujan. Namun pemerintah juga tak luput menyalurkan bantuan kepada ratusan warga dari 80 Kepala Keluarga yang ada di wilayah tersebut. “Bantuan dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun lainnya tetap kita arahkan juga ke sini, sepeti dari dinas sosial, dekranasda dan lainnya,” ujar Camat Andi Anshar.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *