Buntut Rekreasinya ke Rammang-Rammang, Pangdam XIV/Hsn Instruksikan Bedah RTLH Milik Marbot Masjid

Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen Totok Imam Santoso saat mengunjungi rumah John beberapa waktu lalu.(foto:ist)

INFOKINI.ID, MAROS– Puluhan prajurit dikerahkan untuk melakukan pembongkaran rumah milik salah seorang warga bernama John yang merupakan marbot masjid di lokasi wisata Rammang-Rammang, di Kampung Batu, Desa Salenrang, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, Selasa (13/6/2023). Pembongkaran rumah dengan kondisi tidak layak huni tersebut diinstruksikan oleh Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso, buntut dari kunjungannya  dalam rangka rekreasi bersama jajaran Pejabat Utama (PJU) dan prajurit Kodam Hasanuddin beberapa waktu lalu.

Dalam kunjungannya tersebut, perhatian pangdam tersita ke sebuah rumah, yang kemudian disinggahinya. John, yang kala itu ada di rumahnya terharu mendapat tamu seorang jenderal bintang dua bersama rombongan. Pangdam masuk  hingga ke dalam rumah dan melihat tidak ada harta dan perabotan rumah tangga. Hanya tempat tidur dari bambu serta  peralatan masak dan makan ala kadarnya.

Kini rumah John dibedah untuk diubah menjadi sebuah rumah yang layak huni. Puluhan prajurit dikerahkan dalam bedah rumah tersebut. Pangdam berharap bantuan ini dapat membuat John tenang, dan berbahagia, serta merasakan kepedulian TNI AD dan pemerintah kepada masyarakat. “Pembongkaran dan bedah rumah ini, wujud kepedulian TNI AD. Ini menjadi bagian dari implementasi perintah harian Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman. TNI AD harus hadir di tengah-tegah kesulitan masyarakat dan senantiasa menjadi solusi, serta sebagai sarana untuk membantu dan berbagi kebahagiaan kepada masyarakat kurang mampu,” tegas jenderal yang terkenal dengan nama Toim, di berbagai platform medsos miliknya. 

Diketahui, sebelum jadi marbot masjid dan mencukupi kebutuhannya dengan menjadi pemulung, John adalah karyawan perusahaan tambang batu kasar di kawasan tersebut. Namun karena sebuah alasan John berhenti dari pekerjaannya. John kini hidup sebatang kara di Rammang-Rammang karena sanak keluarganya berada di Makassar.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *