TMMD Ke-109, Gugah Semangat Pengabdian Dua Remaja Bulukumba

Nurfadilah dan Nurul Amaliyah, saat berlatih dibawah bimbingan personil Kodim 1411/Bulukumba.(Foto:ist/pendim 1411/Bulukumba)

INFOKINI.ID, MAKASSAR– Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di wilayah pedesaan tak hanya menghadirkan sarana fisik bagi masyarakat. Karena dalam kiprahnya, program TMMD juga menghadirkan pembangunan non fisik. Salah satunya, melalui penyuluhan bela negara, sebagai upaya menggugah semangat nasionalisme dan wawasan kebangsaan masyarakat dan pelajar. Mewujudkan generasi penerus bangsa yang berkarakter dan memiliki inovasi, guna kemajuan bangsa dan negara menjadi tujuan dari sasaran non fisik ini. Penyuluhan bela negara yang diberikan kepada pelajar, dimaksudkan membentuk karakter cinta terhadap tanah air. Melalui materi bela negara para generasi muda penerus bangsa, diharapkan memiliki jiwa patriotisme dan nasionalisme yang tinggi, agar memahami, menjunjung, dan mengaplikasikan nilai-nilai yang terkandung dalam lima butir Pancasila di kehidupan sehari-hari.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Nefra Firdaus, didampingi Dandim 1411/Bulukumba, Letkol Arm Joko Triyanto, saat meninjau lokasi pelaksanaan TMMD ke-109 di wilayah Kodim 1411/Bulukumba, Provinsi Sulsel, Senin (12/10/2020). (Foto:ist/Pendam XIV/Hsn)

Seperti yang dirasakan dua remaja yang duduk di bangku kelas XII Sekolah Menengah Atas yang tinggal di Dusun Mattiro Deceng, Desa Kindang, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba. TMMD ke-109 yang dilaksanakan di desanya, diakui Nurfadilah, menjadi motivasi tersendiri baginya untuk bergabung menjadi prajurit TNI. Siswi kelas XII SMK Negeri 2 Bulukumba ini, merasakan bagaimana semangat pengabdian dari prajurit TNI dalam membangun daerah dan sangat dekat dengan masyarakat. “Setelah ada pak tentara yang kerja di kampungku, saya menjadi tertarik untuk mendaftar menjadi tentara. Saya lihat sangat dekat dan banyak membantu masyarakat. Saya merasa terpanggil untuk bisa seperti itu juga. Hampir sebulan pak tentara bekerja di kampungku, saya merasa tentara sangat berjasa dan ingin berbuat seperti itu. Saya juga ingin orang tua saya bisa bangga, kalau anaknya bisa mengabdi seperti itu,” papar anak sulung dari dua bersaudara ini, yang mengaku bahwa cita-cita dadakannya itu juga mendapat restu dari kedua orang tuanya, pasangan Sulaeman dan Nurlindah, saat dihubungi Infokini.id, Minggu (25/10/2020).

Latihan bela negara.(Foto:Pendim 1411/Bulukumba)

Hal yang sama juga dirasakan Nurul Amaliyah, siswi Madrasah Aliyah Negeri Guppi Kindang. Sulung dari tiga bersaudara dari pasangan Lampe SPd dan Harma, yang tinggal di Dusun Cibollo, Desa Kindang, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba itu mengaku, bekal dari penyuluhan bela negara, membuka mata hatinya untuk mendaftar sebagai tentara. “Jiwa pengabdian kepada bangsa dan masyarakat, membuat saya ingin juga menjadi tentara,” ujarnya singkat. Nurul, sapaan remaja berusia 17 tahun ini, juga mengaku bahwa untuk bisa mewujudkan cita-citanya menjadi prajurit TNI, dirinya bersama dengan Nurfadilah, meminta bantuan personil Kodim Bulukumba untuk melatih fisik setiap sore. “Setiap sore, kami dibantu dan dilatih oleh pak tentara untuk olah fisik. Kami harap bisa tetap berlatih, supaya kami juga bisa tahu seperti apa latihan saat tes nanti,” jelasnya.

Penyuluhan bela negara, saat TMMD Ke-109 di Bulukumba.(Foto:ist/Pendim 1411/Bulukumba)

Dandim 1411/Bulukumba, Letkol Arm Joko Triyanto, membenarkan, bahwa selain sasaran pembangunan fisik, TMMD juga memiliki sasaran pada pembangunan non fisik. Salah satu diantaranya adalah penyuluhan bela negara yang diberikan kepada masyarakat dan pelajar. Terkait cita-cita ‘dadakan’ dua remaja itu, Dandimpun mengapresiasi dan membenarkannya. “Iya memang ada dua renaja di desa itu yang bercita-cita menjadi tentara setelah ada TMMD. Menurut saya, tergugahnya minat mereka untuk bergabung dan menjadi bagian dari tentara adalah karena penyuluhan bela negara yang kita berikan. Dan ini memang menjadi bagian dari program TMMD ini. Dari penyuluhan bela negara, para generasi muda ditanamkan untuk cinta tanah air, memiliki jiwa patriotisme dan nasionalisme yang tinggi,” jelas Dandim, melalui pesan whatssapp, Minggu (25/10/2020).

Pembangunan Non Fisik berupa penyuluhan dan edukasi bagi masyarakat, dalam program TMMD.(Foto:ist/Pendim 1411/Bulukumba)

Salah satu Personil Kodim 1411/Bulukumba, Kopda Syamsul Alam yang melatih dua remaja tersebut mengatakan, bahwa dua remaja itu memiliki keinginan kuat untuk menjadi bagian dari prajurit TNI. selama TMMD, keduanya rutin meminta untuk dilatih. “Memang hampir setiap sore, mereka berlatih fisik, mulai dari lari hingga latihan lainnya. Dan ke depan, bisa jadi mereka berlatih di bawah bimbingan Kodim. Karena memang ada program Kodim untuk memberikan pembinaan kepada masyarakat yang ingin menjadi prajurit TNI,” jelasnya.

Hadirnya TNI di pedesaan, untuk melaksanakan program TMMD yang rutin dilaksanakan, dengan melibatkan instansi dan masyarakat. Program TMMD, pertama digagas pada tahun 1980 oleh Jenderal M. Jusuf dan dikenal dengan ABRI Masuk Desa (AMD). Program ini memberikan warna tersendiri dalam wajah pembangunan di wilayah pedesaan khususnya desa terpelosok dan terpencil. Sesuai tujuan awalnya, TMMD difokuskan pada pembangunan desa, dengan pertimbangan bahwa sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di desa, sehingga desa memegang peran penting dalam pembangunan nasional.

Dalam kiprahnya, TMMD juga membantu masyarakat dengan menghadirkan sarana fisik yang bertujuan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. (Foto:ist)

Dalam rentang 39 tahun perjalanannya, tahun 2020 ini TMMD dilaksanakan di tengah Pandemi Corona Virus Disease-19 (Covid-19). Dan kondisi ini menjadi warna tersendiri dalam pengabdian TNI kepada bangsa dan rakyat. Tak hanya mengabdi bagi pembangunan fisik, TNI juga harus mengambil peran sebagai garda yang mengedukasi dan memastikan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, guna memutus mata rantai dari musuh yang tak terlihat itu.

Di wilayah Kodam XIV Hasanuddin, TMMD Ke-109 yang berlangsung sejak 22 September hingga 21 Oktober 2020 itu, tersebar di 3 provinsi dan 4 Kodim, yaitu Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Sulawesi Barat (Sulbar), dan Sulawesi Tenggara (Sultra). Di Sulsel, TMMD dilakukan di wilayah Kodim 1411/Bulukumba dan Kodim 1420/Sidrap Korem 141/Tp. Sedangkan di Sulbar dilaksanakan di wilayah Kodim 1418/Mamuju Korem 142/Tatag Kabupaten Mamuju Tengah. Untuk Sultra, di Kodim 1416/Muna Korem 143/HO Kabupaten Muna.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *