INFOKINI.ID, MAKASSAR – Lembaga survei Celebes Research Center (CRC) menyebutkan bahwa, melihat peta kekuatan empat kandidat dan merujuk pada survei dari berbagai lembaga survei, Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwalkot) Makassar lebih merupakan pertarungan antara pasangan Mohammad Ramdhan “Danny” Pomanto-Fatmawati Rusdi (ADAMA) dan Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando (APPI-Rahman).
Manager Research CRC Muh Nurhidayat mengatakan bahwa, untuk indikatornya sendiri itu merujuk pada hasil survei yang dirilis beberapa lalu. Saat itu, ADAMA masih di urutan atas dengan 40,4 persen, Appi-Rahman 23,5 persen, kemudian Syamsu Rizal-Fafli Ananda (DILAN) 14 persen, dan Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun NH sebanyak 6,5 persen, serta swing voters, 15,6 persen.
Bahkan kata Nurhidayat, dari beberapa lembaga survei yang rilis hampir bersamaan hasilnya tidak jauh beda dengan CRC. Salah satunya Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang beda-beda tipis diangka 1 persen.
“Indikatornya merujuk kepada hasil survei kita kemarin, kayaknya untuk kekuatan saat ini dalam waktu yang semakin mepet minus H-1 bulan kayaknya cuman dua Paslon itu (ADAMA dan Appi-Rahman),” ujar Nurhidayat di Makassar, Selasa (3/11/2020).
Menurut dia, swing voters yang angkanya mencapai 15 persen ini bakal menjadi penentu kemenangan nantinya dalam kontestasi Pilwalkot Kota Makassar mendatang.
Paslon yang bakal mendapat suara swing voters ini adalah paslon yang gencar sosialisasi turun langsung ke masyarakat menawarkan program-programnya, visi misinya yang sesuai yang diinginkan masyarakat.
“Itulah yang sepertinya akan merebut suara swing voters,” ungkapnya.
Swing voters atau pemilih abu-abu ini sendiri, sebut Nurhidayat, kebanyakan dari kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS). “Karena PNS termasuk tinggi juga, kalangan pengusaha dan ibu rumah tangga juga,” tuturmya.
Kemungkinan adanya politik uang menjelang hari pemilihan.
Nurhidayat mengungkapkan bahwa, tidak bisa dipungkiri hal seperti itu akan selalu ada dalam setiap Pilkada bisanya. Namun, kalau merujuk kepada hasil survei CRC kemarin untuk tingkat politik uang itu tidak terlalu tinggi.
“Tingkat money politik tidak terlalu tinggi sebenarnya. Pengaruhnya pasti ada, tapi tidak signifikan menurut saya,” jelasnya.
Ia juga mengatakan bahwa, pemilih pragmatis akan selalu ada di setiap daerah. Akan tetapi kecenderungannya untuk wilayah Kota seperti Makassar ini itu tidak terlalu signifikan.
“Ya kalaupun masyarakat pragmatis itu biasanya mereka mengambil semua. Tetapi mereka tetap memilih calon yang didukung,” pungkasnya. (Muh. Saddam)
















