Rusdi Masse: Maju Pilgub Sulsel tak Harus Saya

INFOKINI.ID, MAKASSAR – Ketua DPW Partai NasDem Sulawesi Selatan (Sulsel) Rusdi Masse mengatakan, Partai NasDem sangat mempertimbangkan suara masyarakat dalam menentukan calon gubernur di Pilgub Sulsel 2024. Menurut RMS, cagub tak harus dirinya meski berstatus ketua partai.

“Jadi kita sangat mempertimbangkan suara masyarakat. Tidak harus saya sebagai ketua partai. Kita kaji figur terbaik,” terang RMS dalam NasDem Mendengar di Kantor DPW NasDem Sulsel, Jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar, Senin (15/4/2024) malam.

RMS mengakui, NasDem masih mencari figur tepat calon gubernur (cagub) untuk Pilgub Sulsel 2024. RMS mengaku tak mau gegabah meski banyak yang mendorongnya maju.

“Banyak yang bilang saya. Tapi itu tidak mutlak. Banyak yang harus kami pertimbangkan,” katanya.

RMS mengaku tak akan terpengaruh dengan pujian-pujian sejumlah pihak yang mendorongnya maju. Dia memastikan harus mendengarkan keinginan masyarakat terlebih dahulu sebelum memutuskan siapa calon yang akan diusung di Pilgub Sulsel.

“Tabe, mungkin saya berbeda dengan ketua partai atau kader partai lain. Dia suka seperti diskusi kalau dikunci (dipuji untuk maju) dia disanjung, kalau saya berbeda,” katanya.

“Tidak boleh juga walau pun NasDem bisa mengusung sendiri seenaknya kami putuskan di sini tapi tidak mendengarkan seperti apa keinginan masyarakat,” tambahnya.

Menurutnya, masyarakat tak akan memilih calon gubernur yang hanya mengikuti hawa nafsu untuk bertarung. Makanya dia tak ingin gegabah memutuskan sikap di Pilgub Sulsel.

“Jangan kita gegabah memutuskan bahwa misalnya harus si A diputuskan maju Pilgub, bagaimana dia orangnya, terus bagaimana (respons) masyarakat, apakah masyarakat mau menerima. Karena finalnya itu bukan di kita, tapi di masyarakat,” katanya.

Di sisi lain, dia juga merupakan Ketua DPP NasDem yang harus memikirkan pemenangan secara nasional untuk Pilkada. Belum lagi, dirinya harus memastikan kemenangan DPC NasDem di 24 kabupaten/kota di Sulsel.

“Jangan karena bisikan, terus ego, sehingga mengambil keputusan untuk kepentingan diri sendiri. Itulah risikonya menjadi pimpinan sebagai punya tanggungjawab terhadap teman-teman yang lain. Dan kapan itu terjadi pasti korban (pilkada) kabupaten/kota,” tandasnya.

Dalam acara NasDem Mendengar tersebut, 3 pakar politik dihadirkan. Mereka adalah akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Prof Firdaus Muhammad, akademisi Universitas Hasanuddin (Unhas) Ali Armunarto, dan akademisi Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Luhur Priyanto.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *