Tensi Politik Pilwalkot Meninggi, Paslon dan Pendukung Diminta Tahan Diri

Pengamat Politik Firdaus Muhammad

INFOKINI.ID, MAKASSAR – Tensi politik di Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwalkot) Makassar semakin meninggi setelah pelaksanaan debat kandidat pertama yang digelar di Jakarta, pada 7 Desember 2020 lalu.

Sejumlah kekerasan terjadi, mulai dari penikaman yang dilakukan oleh Orang Tak Dikenal (OTK) kepada salah satu tim Pasangan Calon (Paslon) saat debat berlangsung di Jakarta hingga insiden pembakaran salah satu posko pemenang salah satu paslon di Makassar.

Menanggapi hal itu, pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Firdaus Muhammad mengakui bahwa, tensi politik di Pilwalkot Makassar meninggi dan diperkirakan akan berkepanjangan apabila semua pihak tidak menahan diri.

Untuk itu, sebut Firdaus, baik paslon maupun loyalitas atau tim pendukung paslon diminta untuk tidak saling memprovokasi dan terprovokasi. Hal ini agar menghindari berbagai insiden yang mengarah pada kekerasan politik.

“Jadi, diharapkan para kandidat dan tim untuk berlaku dewasa demi terciptanya Pilkada damai,” kata Firdaus kepad INFOKINI.ID, Sabtu (14/11/2020) pagi.

Ia menambahkan bahwa, pola kekerasan yang seperti pada tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) condong merugikan bagi kandidat. Apalagi mengingat proses pemungutan suara tinggal satu bulan lagi.

“Dikhawatirkan jika terbukti melanggar akan dapat sanksi berat,” pungkasnya.

Dikabarkan sebelumnya, pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar mengaku prihatin terkait insiden yang terjadi di luar lokasi pelaksanaan debat tersebut. (Muh. Saddam)

Editor: Muh. Saddam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *