INFOKINI.ID, GOWA– Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) kembali memberikan pembekalan dan penguatan kapasitas anak yang tergabung dalam Forum Anak Hasanuddin Tamalla’jua (Fahasta). Hal ini dilaksanakan DP3A, sebagai upaya meningkatkan partisipasi anak dalam program pembangunan, khususnya terkait penanganan berbagai hal pada persoalan anak, dalam upaya pencapaian Kabupaten Layak Anak (KLA). Penguatan kapasitas tersebut, dilaksanakan, di Hotel Maxone Makasar, Kamis (9/5/2024). Penguatan Fahasta juga dirangkaikan dengan kongres duta anak, dalam rangka memilih 4 orang duta anak, yang akan mewakili Kabupaten Gowa pada pemilihan duta anak di tingkat Provinsi Sulsel.

Kadis PPPA Kabupaten Gowa, Kawaidah Alham mengungkapkan forum anak yang menjadi wadah partisipasi dan role model anak, juga memiliki andil yang besar dalam pembangunan generasi emas bangsa melalui kegiatan-kegiatan positif dan program-program, dalam rangka mengakhiri kekerasan pada anak yang marak terjadi saat ini. Selain itu forum ini juga mengembangkan bakat dan minat yang menjadi potensi tiap diri mereka. Anak juga dilibatkan dalam mengawal proses perumusan pembangunan, termasuk sebagai pelopor dan pelapor,” jabar Kawaidah.
Diungkapkannya juga, bahwa pelopor mengacu kepada peran anak untuk berkontribusi aktif dalam berbagai upaya pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak di sekitarnya. Sedangkan pelapor mengacu kepada peran anak dalam menyampaikan apa yang dilihat diketahui, dipikirkan dan dirasakan terkait dengan hambatan dalam pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak yang dialaminya maupun orang lain, dan menyampaikannya kepada orang dewasa yang dipercayainya.
Peran Fahasta sebagai wadah dan organisasi pengembangan kreatifitas anak di Kabupaten Gowa diakui Fikri Haikal, sangat bermanfaat. “Dulu saya bergaul tidak jelas. Nongkrong sama teman-teman dan tak ada hal bermanfaat. Tetapi setelah mengenal Fahasta, saya menjadi lebih baik. Di forum ini diajarkan bagaimana mengembangkan diri, bersikap dan memiliki banyak teman yang saling memotivasi. Saya juga merasa menjadi lebih baik. Dulu saya lebih banyak nongkrong, merokok dan kegiatan lain yang ternyata tidak ada manfaatnya untuk masa depan saya. Setelah merasakan manfaat Fahasta, saya juga mengajak teman-teman saya di lingkungan pergaulan yang dulu untuk berubah. Saya ingin menjadi orang yang bermanfaat, mengejar cita-cita saya menjadi polisi atau engineering,” jelas anak kedua dari dua bersaudara ini.(*)
















