NA Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem Selimuti Sulsel Desember

INFOKINI.ID, MAKASSAR – Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengingatkan akan terjadinya fenomena La Nina pada Desember nanti. La Nina akan memicu cuaca ekstrem di hampir seluruh kawasan Sulsel.

“Saat ini pemprov menunggu dari BMKG pemetaan wilayah yang mungkin punya tingkat kerawanan tinggi. Salah satunya itu Wajo. Karena di sana ada Danau Tempe,” ujar NA pada apel kesiapan bencana di Lapangan Karebosi, Makassar, Minggu (15/11/2020).

Sesuai data Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) wilayah IV Makassar, seluruh wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, akan mengalami fenomena La Nina. La Nina ini sendiri merupakan fenomena global yang memberikan pengaruh, yaitu penambahan curah hujan 20 hingga 40% dari rata-ratanya di Wilayah Indonesia. Khususnya Indonesia bagian Tengah dan Timur.

Olehnya itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel bersama TNI Polri mempersiapkan segala hal dalam mengahdapi fenomena la nina tersebut, karena dapat berdampak bencana alam.

“Saya kira ini penting sekali untuk memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa pemerintah hadir untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang kita tidak inginkan bersama,” jelas NA.

Ia menuturkan, untluk titik fokus di daerah mana, pihaknya masih menunggu hasil kajian dari bagian analisis BMKG. Yang hampir pasti itu salah satunya di Kabupaten Wajo. Karena sudah jadi bulan-bulanan banjir setiap tahunnya.

“Makanya kita lagi mengkaji hasil analisis BMKG tentu ini sekarang kita bisa lihat menjadi langganan banjir adalah Wajo Danau Tempe,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa, air dari Danau Tempe ini sendiri berasal dari lima sumber sungai. Sementara pembuangan hanya satu dan sungai ini sudah menjadi rutin bagi kita.

“Jadi, masyarakat Wajo sudah menganggap itu menjadi musiman tapi ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut,” jelas NA.

Kemudian kedua, pihak pemprov juga akan lebih berfokus pada beberapa daerah daerah yang dianggap sangat kritis dan super kritis. Seperti di Sungai Jeneberang di Kabupaten Gowa.

“Apa yang harus kita perhatikan disana adalah pengendalian dari Dam Bili-bili kemudian dari Jenelata,” tutupnya. (muh saddam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *