50 Staf Khusus DPRD Makassar Dievaluasi Januari Mendatang

Plt Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Kota Makassar, Andi Bukti Jufrie. (Humas DPRD Makassar).

INFOKINI.ID, MAKASSAR – Setelah menunjuk tenaga kontrak menjadi staf khusus dewan, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar akan melakulan evaluasi kinerja pada Januari 2021 mendatang.

Pasalnya, DPRD Kota Makassar telah merombak 50 stafnya lantaran kerja-kerja mereka dianggap tak jelas dan kurang optimal.

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Kota Makassar Andi Bukti Jufri mengatakan bahwa evaluasi akan secepatnya dilakukan. Rencana hal ini akan dilakukan berkala per semester untuk memastikan kinerja mereka tetap terjaga.

“Jadi sistem evaluasinya berkala per semester kita lihat, kan baru satu bulan berjalan, nanti mungkin di 2021 Januari kita sudah bisa evaluasi. Kan ada 50 itu, jadi bagaimana mempermudah kebutuhan anggota DPRD seperti kegiatan sosper kegiatan reses, kegiatan konsultasi, itu stafsus yang tangani, sehingga tupoksi DPRD bisa fokus,” jelasnya.

Pihaknya juga berencana akan melibatkan langsung dewan bersangkutan untuk memberikan penilaian terhadap staf khususnya masing-masing.

Hal ini penting, pasalnya kata Bukti, fungsi staf khusus yang membantu dan menggenjot kerja-kerja dewan harus selaras dan sepaham.

Sehingga ke depannya dewan bisa lebih fokus ke tupoksinya masing-masing dalam bekerja. Apalagi dirinya cukup mengaharapkan kerja-kerja mereka setelah dilatih beberapa waktu lalu.

Jadi, kata Bukti, dalam perjalannya mereka tidak bisa jalankan tugas, karena akan dievaluasi. “Dan kita juga minta kepada anggota dewan yang terhormat yang didampingi itu, kita akan menanyakan bagaimana misalnya staf khusus yang didampingi sekarang ini,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Makassar, Rudianto Lallo mengakui adanya persoalan di DPRD Kota Makassar. Dia mengatakan program sosper dan reses kerap manuai persoalan yang sama setiap tahunnya. Hal ini karena laporan yang masuk terkadang tidak ditindaklanjuti dewan.

“Karena selama ini keluhan saat reses hampir dengan persoalan yang sama, jadi ini pastinya ndak optimal,” terangnya.

Demikian pula progres prolegda, di tahun 2019 bahkan hanya mampu terealisasi setengahnya, dan tahun ini berpotensi lebih buruk lagi.

“Peningkatan kerja-kerja tersebut secara keseluruhan diharapkan bisa lebih optimal dengan hadirnya staf khusus,” pungkasnya. (Nurhidaya)

Editor: Nurhidaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *