INFOKINI.ID, MAKASSAR – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar akan mengusulkan penganggaran pengadaan pemecah ombak untuk Pulau Laelae di APBD tahun 2021.
Hal itu disampaikan Sekretaris Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Makassar, Fasruddin Rusli.
Fasruddin mengatakan usulan pengadaan pemecah ombak itu untuk menjawab persoalan rob yang kerap terjadi di Pulau Laelae. Dimana bagian Tenggara katanya, sebenarnya paling utama karena angin barat nanti datang lagi pasti akan naik lagi di rumah penduduk.
“Sehingga dalam pandangan umum fraksi kami nanti, untuk APBD 2021 kami sudah masukkan, sudah dimasukkan usulan fraksi PPP pada APBD kita dimasukkan untuk pemecah ombak itu, terkhusus di dinas PU,” terangnya.
Sehingga, dia meminta nanti ada penekanan untuk pengadaan untuk pemecah ombak.
“Memang sebelah Selatan sudah ada pemecah ombak, tapi ruang lingkupnya itu kecil, tidak memadai untuk menutupi ombak yang datang dari sebelah Selatan sana, karena pemecah ombak juga tidak terlalu panjang dan terlalu tinggi,” jelasnya.
Menurutnya, pada musim barat air akan meluap ke pemukiman warga. Jika tidak dibantu dengan penganggaran APBD di 2021. Ia khawatirkan tanggul-tanggul yang ada di Pulau Laelae, di pesisir Selatan akan mengalami kerusakan parah.
“Ini Pemkot harus betul-betul melihat dan saya sudah meninjau di (bersama) Dinas PU Makassar dan teman-teman di beberapa dinas, melihat kondisi memang mengkhawatirkan sehingga kita tahu bersama dalam bulan kedepan pasti debit hujan lebih besar lagi dan ombak itu. Dan sedikit lagi sudah masuk musim barat, pasti otomatis naik lagi dan kita tahu di sekitar Selatan dan Tenggara ini di Pulau Laelae sangat membutuhkan namanya pemecah ombak,” ungkapnya.
Lebih jauh, penambahan anggaran untuk pemecah ombak ini, sudah disiapkan di musrenbang dan sudah dibicarakan. Namun karena covid sehingga banyak anggaran-anggaran yang berbentuk fisik direfocusing.
“Sehingga Insyaallah karena covid ini kita Kota Makassar sudah masuk zona oranye dan hampir zona hijau. Saya minta anggaran tersebut disiapkan kembali untuk saudara-saudara kita karena ini Pulau Laelae bagian kota Makassar,” tuturnya.
Ia mengungkapkan anggarannya jika dikalkulasikan mencapai Rp1 miliar untuk tahun 2021.
“Anggaran itu, ya kalau Selatan sana Tenggara sekitar Rp1 miliar untuk penganggaran pemecah ombak dan dibutuhkan sekali,” ungkapnya.
Selain itu, kata Acil, Pemkot Makassar sudah beberapa kali meninjau langsung pulau itu, namun sampai sekarang belum ditindaklanjuti.
“Melihat situasi di lapangan bahwa memang air laut yang pasang itu langsung ke rumah warga dan ini bukan sebatas mata kaki orang dewasa. Karena kalau umpamanya tanggul itu tidak diperbaiki dan pemecah ombak diadakan parah lagi dan ini dampaknya kepada warga. Kenapa saya bilang? Karena otomatis air yang naik ke rumah warga pasti akan merusak fasilitas yang ada di dalam,” tegasnya.
“Kita tahu bersama disana, kehidupan mereka menengah ke bawah, nanti mereka melaut baru dapat uang. Musim barat itu mereka tidak bekerja dan otomatis mereka bekerja itu baru bisa mendapatkan uang, karena sifatnya nelayan. Mata pencarian nelayan di sana,” pungkasnya. (Nurhidaya)
















