Myanmar Dilanda Gempa, Kodam XIV/Hsn Instruksikan Galang Bantuan, Kodim 1409/Gowa Sigap Kumpulkan Selimut

Penyerahan bantuan kemanusiaan bagi korban gempa bumi di Myanmar yang dilakukan Kodim 1409/Gowa. (Foto:ist)

INFOKINI.ID, GOWA– Gempa bumi berkekuatan 7,7 skala richter yang menghancurkan sebagian wilayah dan ratusan korban jiwa di Myanmar pada Jumat 29 Maret lalu disikapi oleh Pemerintah Indonesia. Instruksi penggalangan bantuan kemanusiaan untuk disalurkan kepada para korban bencana dan membantu pemulihan pasca gempa di Myanmar dikeluarkan langsung Presiden RI Prabowo Subianto. 

Instruksi penggalangan bantuan, disikapi dengan sigap oleh Kodam XIV/Hasanuddin dan jajarannya. Seluruh satuan melakukan penggalangan bantuan kemanusiaan. Salah satunya, dilakukan cepat oleh satuan kewilayahan Kodim 1409/Gowa dibawah komando Dandim 1409/Gowa, Letkol Inf Heri Kuswanto. 

“Pemberian bantuan kemanusian ini bukan hanya sebagai bentuk realisasi pelaksanaan instruksi dari perintah komando atas, tetapi juga merupakan bentuk kepedulian kita kepada para saudara kita yang menjadi Korban gempa bumi di Myanmar. Harapan kita, bantuan ini bisa mengurangi derita warga di sana, khususnya yang menjadi korban bencana gempa ini,”  ujar Dandim Letkol Heri Kuswanto.

Sesuai perintah Letkol Heri, penyaluran bantuan telah dilakukan Kodim 1409/Gowa pada hari Senin tanggal 31 Maret 2025. Bantuan untuk masyarakat di negara berjuluk “Negeri Seribu Pagoda” ini telah disalurkan ke Denmadam XIV/Hsn, sebagai Koordinator penerima dan penyaluran bantuan ke negara untuk se-jajaran Kodam XIV/Hsn. 

“Bantuan kemanusiaan berupa logistik dan alkap akan diantar ke Bandara Hasanuddin dan kemudian diteruskan ke Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta, yang selanjutnya akan diantar oleh Tim Aju menuju ke Negara Myanmar via Pesawat Hercules esok harinya,” kunci Dandim 1409/Gowa.

Seperti diketahui, gempa bumi yang terjadi di Myanmar menyisakan duka mendalam bagi para korban, khususnya warga yang bermukim di dekat Mandalay. Gempa memporakporandakan kota terbesar kedua di Myanmar tersebut, menyebabkan kerusakan serius pada bandara kota, jalan-jalan dan  bangunan di seluruh Myanmar bagian tengah. Gempa menelan ratusan korban, diantaranya 200 biksu Buddha tewas ketika satu biara runtuh, 50 anak meninggal ketika ruang kelas prasekolah runtuh, dan 700 muslim tewas saat salat di masjid.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *