INFOKINI.ID, MAKASSAR – Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin mengakui usaha mikro kecil menengah (UMKM) lokal masih sulit menembus pasar ekspor. Appi menilai kualitas produk UMKM lokal harus lebih kompetitif.
“Kalau UMKM bisa ke ekspor, artinya rantai pembinaan sudah berhasil. Tantangan kita adalah mendorong lebih banyak pelaku UMKM mencapai level itu,” ujarnya di Makassar, Sabtu kemarin.
Appi mengatakan, jumlah UMKM lokal di Kota Makassar berdasarkan data per 2023 sudah lebih dari 19 ribu. Menurutnya, meskipun Makassar memiliki jumlah UMKM yang besar, kontribusi terhadap ekspor masih rendah.
Maka dari itu, ia mengajak Indonesia Marketing Association (IMA) Chapter Makassar berkolaborasi dalam memformulasikan strategi pemasaran dan pelatihan yang tepat sasaran.
“Kehadiran IMA ini bisa menjadi mitra strategis Pemerintah Kota Makassar dalam membangun narasi dan citra kota yang lebih kuat,” katanya.
Munafri menekankan pentingnya peran asosiasi ini dalam mendukung program strategis kota, khususnya dalam pencitraan ulang atau rebranding Makassar dan penguatan sektor UMKM.
Ia menuturkan bahwa branding kota merupakan prioritas utama dalam masa kepemimpinannya lima tahun ke depan.
Munafri juga menekankan pentingnya mendorong UMKM lokal agar mampu menembus pasar ekspor. Ia menilai, eksistensi UMKM harus bisa di arahkan ke pasar ekspor.
Selain itu, ia menyoroti perlunya pembekalan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja saat ini, seperti coding, programming, dan kewirausahaan.
“Kita tidak bisa lagi hanya mengandalkan gelar sarjana. Pasar kerja butuh skill khusus, dan kita harus adaptif,” terangnya.
















