INFOKINI.ID, MAKASSAR– Pasca tewasnya seorang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) yang bertugas di Kodim 1413 Buton Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (14/5/2020) malam, beredar foto yang diduga adalah pelaku pembunuhan tersebut. Tewasnya anggota TNI, Baso Hadang, seorang Babinsa berpangkat Sersan Dua (Serda) itu diduga akibat terjadinya tindak kekerasan. Kesimpulan ini berdasarkan kondisi jenazah saat ditemukan yang penuh bekas luka dan sangat mengenaskan. Pada saat ditemukan, jenazah bersimbah darah dengan luka tusuk dan sayatan senjata tajam (sajam). Jenazah ditemukan di bilangan Jalan Permandian Bali Blezing Kelurahan Ngkari-Ngkari Kota Baubau. Di tempat yang sama pula, petugas menemukan sejumlah barang bukti, balok dan sajam jenis badik.
Dimintai komentar, tentang foto yang diduga pelaku pembunuhan Babinsa Koramil 1413/16 Palabusa Kota Baubau tersebut, Kapendam XIV/ Hasanuddin, Kolonel Inf Maskun Nafik mengatakan, belum dapat memastikan apakah foto yang beredar itu benar foto yang disebar oleh aparat kepolisian untuk Daftar Pencarian Orang (DPO) atas kasus tersebut. Karena belum ada laporan resmi dari aparat di Sultra. Apalagi menurut Kapendam, foto yang tersebar itu tidak disertai stempel resmi dari aparat kepolisian. Namun demikian, Kapenda menyatakan bahwa pihaknya telah mengkonfirmasi ke Dandim 1413/Buton, Letkol Inf Arif Kurniawan. “Dari informasi Dandim Buton, foto yang beredar memang pelaku atas kasus itu. Kemungkinan sejumlah foto yang beredar itu disebarluaskan oleh yang bersimpati dan mengetahui jelas pelaku dari kasus tersebut. Yang jelas, dari informasi memang itulah pelakunya,” ujar Kapendam, yang juga menambahkan bahwa untuk pengembangan dan pencarian, mohon bantuan masyarakat bila menemukan orang dengan ciri-ciri seperti foto yang beredar, agar lapor ke kantor kepolisian terdekat.
Berdasarkan informasi yang beredar dan viral di media sosial, Serda Baso dibunuh oleh pelaku bernama Komang Iyas alias Pekel, salah seorang warga Kelurahan Ngkari-Ngkari Kota Baubau. Pelaku yang saat itu dalam keadaan mabuk, tidak terima karena ditegur korban seusai berbuat keonaran di perkampungan. Pelaku kemudian pulang dan mengambil parang serta badik dan langsung menganiaya Serda Baso sampai meninggal dunia. “Saya memang sudah dapat fotonya. Dan menurut Dandim, itu memang benar adalah pelakunya berdasarkan hasil penyelidikan dan pengembangan kasus,” jelas Kapendam, saat dihubungi, Jumat (15/5/2020).(lin)












