INFOKINI.ID, MAKASSAR – Bupati dua periode Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Syamsuddin A Hamid secara resmi mengundurkan diri sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Pangkep.
Pengunduran diri itu dilakukan melalui surat yang ditujukan kepada Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan, tertanggal 24 Desember 2020.
“Dengan hormat, sehubungan dengan hasil Pilkada serentak tanggal 9 Desember 2020, dengan pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati usulan Partai Golkar mengalami kekalahan, saya selaku ketua DPD II Partai Golkar Kab. Pangkep dan Kepulauan menyampaikan maaf yang sebesar-besarnya,” tulis Syamsuddin, dalam surat tersebut.
Menanggapi hal itu, Ketua DPD I Golkar Sulsel, Taufan Pawe, menghormati keputusan pengunduran diri Syamsuddin.

Menurut Taufan, pengunduran tersebut merupakan sikap kesatria yang ditunjukan Syamsuddin sebagai kader Golkar.
TP — sapaan akrab Taufan Pawe –, juga mengungkapkan bahwa, dirinya tidak terkejut dengan pengunduran tersebut. Karena sebelumnya Syamsuddin telah berkonsultasi dan berkomunikasi perihal pengunduran diri tersebut.
“Saya sangat menghormati keputusan saudara saya. Beliau telah memperlihatkan dan mengajari kita sikap tanggung jawab, sikap gentleman yang diperlihatkan sebagai kader atas capaian Golkar di Pilkada serentak di Sulsel,” katanya kepada awak media, Senin (28/12/2020) malam.
Wali Kota Parepare dua periode ini menegaskan, jika Syamsuddin Hamid hanya mundur sebagai Ketua DPD II Golkar Pangkep.
“Pak Syamsuddin tidak meninggalkan Partai Golkar begitu saja. Beliau hanya mengundurkan diri sebagai ketua, tidak sebagai kader,” tegas TP.
Taufan Pawe menjelaskan, Syamsuddin A Hamid merupakan bupati yang sukses khususnya dalam membangun dan memajukan Pangkep.
Begitupun, kata dia, saat menjabat Ketua DPD II Golkar Pangkep tiga periode, Syamsuddin dengan jiwa militansinya berhasil membangun infrastruktur partai yang solid sehingga melahirkan kader-kader berprestasi.
“Sahabat saya ini senior dan panutan Golkar Sulsel, terbukti mampu membesarkan Golkar. Kita tetap membutuhkan arahan beliau. Sehingga saya percaya, beliau dapat menempati posisi sebagai Dewan Pertimbangan DPD I Golkar Sulsel,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Komunikasi Publik Zulham Arief membantah jika mundurnya Syamsuddin A Hamid dikarenakan hubungan dengan Taufan Pawe renggang.
Menurutnya, hubungan keduanya terjalin dengan sangat baik. Terlihat di berbagai kesempatan, mereka terlihat akrab dan kompak, salah satunya saat TP membakar semangat kader Golkar pada kampanye pemenangan usungan Golkar Andi Ilham Zainuddin-Rismayani (AIZ-Risma) di Pilkada lalu.
“Mereka bersahabat sekali. Tidak ada konflik. Komunikasi masih jalan. Di berbagai kesempatan mereka sering bertukar pikiran, membantu, saling memuji, baik sebagai kader Golkar maupun sebagai sesama kepala daerah,” tandas Zulham.
Olehnya itu, ia mengharapkan, prestasi Syamsuddin A Hamid bisa diteruskan kader Golkar Pangkep dan Ketua DPD II terpilih nantinya adalah orang yang dapat meneruskan cita-citanya.
“Mengingat beliau telah berhasil membesarkan Golkar dan melahirkan kader-kader yang militan. Sehingga penerus beliau harus bisa meneruskan apa yang beliau telah tanamkan, bahkan harus ditingkatkan,” harapnya.
















