INFOKINI.ID, MAKASSAR – Ketua Tim Konsultan COVID-19 Sulsel Prof Ridwan Amiruddin memamparkan bahwa, secara global untuk di kawasan Eropa sudah masuk serangan gelombang kedua dengan varian baru.
“Kawasan Asia masuk gelombang pertama menurun, tetapi Indonesia masih mengalami peningkatan,” kata Prof Ridwan, di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jalan Sungai Tangka, Makassar, Minggu (3/1/2021).
Prof Ridwan mengukapkan bahwa, positivity rate Covid-19 Indonesia berada di angka 20 persen. Sementara Sulsel di angka 15 hingga 17 persen.
Menurutnya, program Duta Covid-19 memberikan kontribusi dalam mengurangi jumlah orang dirawat di rumah sakit. Bahkan, ini juga menekan jumlah kematian pasien Covid-19, karena angka tertinggi kematian pasien Covid-19 di Sulsel 2,5 persen.
“Pada saat provinsi lain kematiannya 7 persen, Sulsel 1,9 persen. Jadi luar biasa kontribusi Duta Covid-19 terhadap menekan pasien masuk ke rumah sakit. Jadi yang masuk ke rumah sakit memang adalah yang bergejala berat dan kritis,” paparnya.
Ia juga menambahkan bahwa angka testing covid-19 di Sulsel di atas direkomendasikan WHO. Namun, perlunya tracing contact dilakukan lebih luas dan besar lagi.
“Kita bisa lihat, bagaimana Singapura mengontrol kasus barunya adalah dengan semua tracing contact dan strain baru itu semua orang kontaknya dia tracing. Sehingga tidak terjadi kasus baru dan varian baru tersebut. Ini juga kita di Sulsel kita membuat terobosan baru dipenguatan tracing kita,” harap Prof Ridwan.
Sementara itu, Juru bicara Satgas Covid-19 Sulawesi Selatan, Husni Thamrin, minta pasien Covid-19 yang sementara dirawat di Rumah Sakit (RS) dan sudah tanpa gejala namun masih berstatus positif Covid-19, agar dipindahkan ke hotel Duta Wisata Covid-19.
“Sehingga mengurangi beban rumah sakit dan betul-betul merawat yang gejala berat dan kritis. Sehingga pembukaan hotel masih dibutuhkan untuk menampung yang sudah dinyatakan sembuh dari gejala,” jelas Husni.
















