21 Korban Gempa Sulbar Dievakuasi Keluarga ke Makassar, Butuh Bantuan Logistik

Ilustrasi: Sebanyak 21 orang korban gempa bumi dari Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, sudah mengungsi di Jalan Ujung Bori Dalam II Blok 8, Antang Kota Makassar, Selasa (19/1/2021). (Infokini/Aya)

INFOKINI.ID, MAKASSAR – Sebanyak 21 orang pengungsi korban gempa bumi di Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, sudah tiba di Kota Makassar, Selasa (19/1/2021).

Mereka kini berada di Jalan Ujung Bori Dalam II Blok 8, Antang, Kota Makassar.

Berdasarkan inisiatif pribadi keluarga, sebanyak 21 orang korban berhasil dievakuasi ke Kota Makassar. Korban sudah tiga hari berada di Makassar.

Setelah selamat dari gempa bumi di Sulawesi Barat, 9 kepala keluarga yang beranggotakan 21 orang berhasil dievaluasi ke Kota Makassar oleh keluarganya menggunakan mobil pick-up.

Mereka terdiri dari 4 orang lansia, 9 orang dewasa, 6 orang anak-anak dan 2 balita.

Para korban gempa kini berada di lokasi pengungsian yang disiapkan keluarga di Jalan Ujung Bori Dalam II Nomor 74 Blok 8, Kelurahan Manggala Kecamatan Manggala, Kota Makassar. Mereka membutuhkan logistik, seperti bahan makanan, pakaian, alat shalat dan perlengkapan bayi.

Salah seorang korban gempa bumi Sulbar, Umrah mengaku kini harapan untuk kembali ke Sulbar sangat kecil. Pasalnya rumah yang selama ini ditempati kini sudah rata dengan tanah. Bahkan tidak ada lagi harta benda yang dapat diselamatkan karena banyaknya penjarahan oleh sejumlah oknum yang tidak bertanggung jawab.

Namun, berdasarkan inisiatif pribadi keluarga, sebanyak 21 orang korban gempa di Sulawesi Barat, Majene ini berhasil dievakuasi ke Kota Makassar.

Korban kini hidup dengan uluran bantuan masyarakat Kota Makassar.

“Keluarga langsung menjemput, setelah 3 hari mengungsi. Saya transit itu dari Malunda ke Majene pakai mobil pick up, baru dijemput keluarga di Majene,” jelasnya kepada INFOKINI.ID, Selasa (19/1/2021).

Saat ini, mereka membutuhkan sembako, peralatan bayi dan pakaian. Untuk sementara, saat ini mereka mengenakan pakaian dari tetangga yang berada di Antang.

“Berupa sembako, terutama peralatan bayi, karena di sini ada balita juga sekarang baju tetangga yang dipakai. Jumlah keluarga yang dievaluasi di sini 9 keluarga, ada 21 orang,” ucapnya.

Sementara, Tenri Burhan selaku pihak keluarga pun berharap adanya bantuan dari sejumlah pihak termasuk Pemerintah Kota Makassar atau Pemprov Sulsel untuk para korban gempa Sulbar yang berhasil diselamatkan oleh keluarganya di kota Makassar.

“Mereka masih perlu popok, terutama popok bayi dan lansia. Disini ada 4 lansia, 1 orang berumur kurang lebih 102 tahun itu sangat membutuhkan popok. Kemudian ada anak bayi yang membutuhkan selimut. Dan obat-obatan seperti minyak telon, minyak gosok, seperti yang kita lihat ini,” tuturnya sambil memperlihatkan kondisi para pengungsi.

Tenri menyebutkan adapun nama-nama para pengungsi itu masing-masing Hanafia (102), Johar (10), Hasna (65), Rosmina (60), Haramia (50), Rosida (48), Arfah (43), Idawati (38), Harini (29), Risnawanti (28), Humairah (10), Asyifa Ramadani (5), Hilya Kanza (3), Kiki Ramadanti (23), Thamrin (53), Khaidir (10), Fadil (10), Habsi (7), Aksha (8), Ahmad Mujahid (7 bulan), dan Umrah (20).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *