203 KK Pengungsi Tadui Sulbar Minim Bantuan Logistik, Tenda Bocor-bocor dan Tanpa Listrik

Posko pengungsi di Desa Tadui, Kecamatan Mamuju, terdapat 203 KK pengungsi, kurang lebih 1000an Jiwa. (Relawan Gemma 9)

INFOKINI.ID, MAMUJU – Posko pengungsi di Desa Tadui, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, mengeluhkan kurangnya bantuan logistik yang bisa diperoleh.

Relawan Gemma 9, Sulkia Reski mengatakan bantuan logistik berupa beras diterima kemarin setelah Kepala Dusun berkeliling mencari bantuan di Kota Mamuju. Bantuan tersebut berupa beras, yang dibagikan sekitar 2,5 kg untuk setiap KK.

Di Posko Tadui terdapat 203 kepala keluarga (KK) yang kurang lebih 1000-an jiwa.

Bahkan, dari pantauan Tim Relawan Gemma 9, selama beberapa hari belakangan, Ibu Hasniah, salah seorang pengungsi mengeluhkan hanya makan mie instan yang jumlahnya juga terbatas.

“Beberapa warga dapat makan nasi dengan mengambil persedian yang ada di rumah masing-masing. Sedangkan, Narta, yang juga mengungsi mengatakan tidak semua pengungsi berani pulang ke rumah karena masih trauma,” tutur Sulkia saat dihubungi INFOKINI.ID, Selasa (19/1/2021) malam.

Selain itu, ada sebanyak 43 orang anak balita termasuk bayi, yang masih kekurangan susu, popok, selimut, tikar dan juga obat-obatan.

Sulkia menceritakan, Anita salah seorang ibu bayi berusia tujuh bulan menyebutkan bahwa setiap malam bayi-bayi terdengar menangis dan batuk-batuk selama di pengungsian.

“Selama ini, baru sekali dikunjungi bidan,” terangnya.

Bukan hanya itu, di lokasi pengungsian tersebut, tidak ada instalasi listrik. Setiap malam pengungsi di tenda-tenda hanya di terangi lilin.

“Tidak ada WC umum yang memadai di lokasi pengungsian. Warga mendapatkan pasokan air setelah pipa air dari gunung yang dialirkan ke pengungsian. Warga mandi di tempat terbuka dan membutuhkan bantuan peralatan mandi dan sabun,” jelas Sulkia.

“Tenda-tenda pengungsi minim tikar dan terpal. Narta menjelaskan bahwa tenda-tenda pengungsian saat hujan bocor dan basah. Sejumlah warga berinisiatif menambahkan papan kayu ditenda agar bisa tidur malam hari saat hujan,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *