INFOKINI.ID, MAMUJU – Sulitnya akses jalan menuju beberapa desa dan susahnya jaringan komunikasi di Kecamatan Tappalang Barat, Kabupaten Mamuju, Sulbar, menyebabkan bantuan logistik sulit di salurkan ke titik pengungsian korban gempa.
Selain itu, jaringan komunikasi di daerah tersebut juga sulit.
Hal itu disampaikan Relawan Gemma 9, Ihsar saat dihubungi INFOKINI.ID, Sabtu (23/1/2021).
“Akses jalan longsor, akibatnya banyak jalan yang terputus. Dan ada beberapa sungai yang tidak ada jembatannya, hanya bisa dilewati motor dan mobil offroad,” tuturnya.
Ihsar mengungkapkan jika umumnya masyarakat mengungsi di atas bukit. “Walaupun sebagian masih bertahan di depan rumah masing-masing,” jelasnya.
Untuk itu, kata Ihsar, masyarakat masih sangat membutuhkan bantuan logistik seperti bahan pokok, bumbu dapur, kopi, gula dan juga kebutuhan bayi serta lansia.
“Keadaan cuaca membuat pengungsi yang tinggal di tenda-tenda darurat semakin memprihatinkan. Selain tenda yang layak, pengungsi membutuhkan terpal atau alas tidur,” ungkapnya.
Kata Ihsar, terdapat tujuh desa dan 2.515 KK terdampak gempa di Kecamatan Tappalang Barat Kabupaten Mamuju, yaitu di Desa Pasa’bu (353 KK), Desa Ahu (332 KK), Dungkait (399 KK), Penggasaan (241 KK), Labuang Rano (549 KK), Lebani (381 KK), Tanete Pao (312 KK).
















