INFOKINI.ID, MAKASSAR – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar Rudianto Lallo menilai proses lelang jabatan Eselon II yang dilaksanakan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar sangat dipaksakan dan banyak memunculkan pertanyaan.
Menurutnya, lelang jabatan tersebut juga bisa berpotensi menjadi cacat prosedural.
“Sehingga, dari tadi saya katakan termasuk kesekwanan, lebih baik jika saya jadi ASN saya tidak akan ikut karena pasti ini kan masalah, pasti akan menggugurkan proses dan hasilnya,” jelasnya di Gedung DPRD Makassar, Senin (8/2/2021).
Sebab, jika Penjabat (Pj) Wali Kota Makassar Prof Rudy Djamaluddin untuk saat ini melakukan pelelangan dan kemudian tidak sesuai dengan Danny Pomanto sebagai walikota terpilih maka akan dilakukan perombakan kembali.
“Jelas ini kan soal tafsir, kalau Pj Walikota tafsirnya A dan Danny Pomanto tafsirnya B yang mana benar? Kalau salah benar bukan disitu. Ada pengadilan nanti. Tapi yang dirugikan nanti ASN. Kalau saya jadi ASN, saya tidak akan ikut,” ungkapnya.
Untuk itu, kata legislator Partai Nasdem ini, lelang jabatan ini banyak menimbulkan pertanyaan, nantinya berpotensi memunculkan cacat prosedural dan bisa menggugurkan proses pelelangan.
Menurutnya, Prof Rudy tidak dirugikan dalam hal ini, karena dia kembali ke Kadis PU Provinsi. Sehingga, ASN yang mendaftar termasuk sekwan, pasti nantinya akan jadi persoalan baru.
“Itu saya bilang tadi, dari pada ada persoalan baru, ada korban, dan ada dirugikan. Lebih arif dan bijaksana kalau Prof Rudy memberi kesempatan kepada wali kota terpilih untuk memilih pejabatannya. Kan ini pejabat Pratama,” pungkasnya.
















