INFOKINI.ID, MAKASSAR– Kemanunggalan TNI dan rakyat yang diwujudkan dalam kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) menjadi bukti eksistensi dan konsistensi pengabdian TNI bagi rakyat. Sebagai program pemberdayaan wilayah pertahanan aspek darat yang melibatkan instansi dan masyarakat, TMMD merupakan proses pembinaan teritorial yang bermuara pada bakti TNI dalam membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui pembangunan fisik maupun non fisik berupa penyuluhan dan aksi sosial.
TMMD yang saat pertama digagas pada tahun 1980 oleh Jenderal M. Jusuf dikenal dengan ABRI Masuk Desa (AMD) ini, memberikan warna tersendiri dalam wajah pembangunan di wilayah pedesaan, khususnya desa terpelosok dan terpencil. Sesuai tujuan awalnya, TMMD difokuskan pada pembangunan desa, dengan pertimbangan bahwa sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di desa, sehingga desa memegang peran penting dalam pembangunan nasional.

Dalam rentang 39 tahun perjalanannya, tahun 2020 ini TMMD dilaksanakan di tengah Pandemi Corona Virus Disease-19 (Covid-19). Dan kondisi ini menjadi warna tersendiri dalam pengabdian TNI kepada bangsa dan rakyat. Tak hanya mengabdi bagi pembangunan fisik, TNI juga harus mengambil peran sebagai garda yang mengedukasi dan memastikan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, guna memutus mata rantai dari musuh yang tak terlihat itu.
Di wilayah Kodam XIV Hasanuddin, TMMD Ke-109 yang berlangsung sejak 22 September hingga 21 Oktober 2020 itu, tersebar di 3 provinsi dan 4 Kodim, yaitu Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Sulawesi Barat (Sulbar), dan Sulawesi Tenggara (Sultra). Di Sulsel, TMMD dilakukan di wilayah Kodim 1411/Bulukumba dan Kodim 1420/Sidrap Korem 141/Tp. Sedangkan di Sulbar dilaksanakan di wilayah Kodim 1418/Mamuju Korem 142/Tatag Kabupaten Mamuju Tengah. Untuk Sultra, di Kodim 1416/Muna Korem 143/HO Kabupaten Muna.

Di Sulsel, TMMD Ke-109 di Bulukumba ini memiliki sasaran fisik pada perintisan jalan dan pembuatan talud. Sementara sasaran non fisik dilakukan dengan sejumlah penyuluhan dan sosialisasi berbagai hal, baik kesehatan, hukum, maupun memberikan motivasi kepada masyarakat, khususnya generasi muda. Terkait TMMD Ke-109 ini, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Nefra Firdaus, meninjau lokasi pelaksanaan TMMD ke-109 di wilayah Kodim 1411/Bulukumba, Proinsi Sulsel, Senin (12/10/2020).
Selaku Tim Pengawas dan Evaluasi (Wasev) TMMD ke-109 Tahun 2020, Kadispenad mengatakan bahwa kunjungannya adalah untuk memastikan sekaligus mengukur kinerja Satgas TMMD. Karena menurutnya, meski negara tengah dilanda pandemi Covid, namun bakti melalui TMMD harus tetap terlaksana sesuai program. “Kunjungan saya, beserta tim Wasev TMMD bertujuan untuk melihat dan memastikan sekaligus mengukur kinerja organisasi Satgas TMMD, mulai dari tahap perencanaan, hingga pengakhiran. Harapannya, pelaksanaan pencapaian sasaran TMMD dapat berjalan optimal, efektif dan efisien. Meskipun saat ini negara kita sedang dilanda pandemi Covid-19,” ungkapnya, seperti dikutip dari Website Kodam XIV/Hasanuddin.

Pelaksanaan TMMD di tengah pandemi Covid-19, juga menjadi penegasan Kadispenad, agar Satgas TMMD maupun pemda dan masyarakat, tetap memperhatikan protokol kesehatan di segala aktivitas. “Dengan tidak mengurangi makna gotong-royong dalam pelaksanaan kegiatan TMMD ini, harus tetap memperhatikan protokol kesehatan, dalam rangka mencegah penyebaran virus Covid-19,” ungkapnya.
Terkait sasaran TMMD, bahwa penentuan sasaran TMMD berdasarkan skala prioritas dan sejumlah pertimbangan. Diantaranya daerah terisolir, terpencil dan daerah rawan dari segi pertahanan, keamanan di perbatasan serta daerah rawan bencana. “Sasaran fisik yang telah ditentukan harus dapat mendorong tumbuh kembangnya usaha-usaha mikro kecil masyarakat, di bidang ekonomi dengan meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat, guna mendukung pemerintah dalam pencapaian pemerataan pembangunan dan pengentasan kemiskinan,” ujarnya.
Mendampingi Kadispenad, Dandim 1411/Bulukumba, Letkol Arm Joko Triyanto menjabarkan, sasaran fisik TMMD ke-109 di wilayahnya dialamatkan pada pembangunan jalan perintis sepanjang 750 meter. Jalan perintis ini, membuka akses jalan antara Desa Kindang dengan Desa Sapobonto.

“Sasaran lainnya adalah pembuatan talud sepanjang 550 meter dengan tinggi 2,5 meter di Desa Kindang. Sarana ini, dihadirkan sebagai upaya mengantisipasi longsor. Sedangkan sasaran non fisik meliputi beragam penyuluhan kepada masyarakat,” tuturnya.
Bupati Bulukumba, AM Sukri A Sappewali mengapresiasi apa yang dilakukan TNI untuk masyarakat Bulukumba. “Penghargaan yang setinggi-tingginya serta rasa terima kasih kepada TNI dan Polri, khususnya Kodim 1411/Bulukumba, yang telah menyelesaikan program TMMD ini dengan baik. Dengan semangat kerjasama dan gotong royong bersama masyarakat. Kegiatan TMMD ini dapat meringankan beban masyarakat, meningkatkan aksesibilitas masyarakat, mendorong kesejahteraan masyarakat serta mewujudkan kehidupan sosial masyarakat yang harmonis, damai dan rukun dalam bingkai NKRI,” ucapnya.
Di wilayah lainnya di Sulsel, TMMD juga dilakukan di dua desa di Kecamatan Watang Pulu, Sidrap. TMMD menyasar sarana fisik peningkatan jalan, pembangunan jembatan, pembuatan gorong-gorong, pembangunan irigasi, serta peningkatan jalan tani sepanjang 500 meter di Desa Buae.(*)
















