INFOKINI.ID, GOWA – Homestay memiliki peran strategis dalam mendongkrak sektor pariwisata Kabupaten Gowa. Karena itu, homestay harus punya keunggulan, terutama dalam memperkenalkan kuliner-kuliner khas Gowa.
“Bagaimana kita bisa melihat beberapa potensi kuliner yang harus dikembangkan untuk menjadi produk wisata kuliner dan dijaga. Diantaranya menginventarisir produk kuliner yang menjadi keunikan, bumbu dan rempah dari alam, teknik pengolahan, membuat ragam boga, makanan tradisional yang sesusi dengan norma-norma dan nilai yang berlaku di masyarakat, kuliner yang khas,” papar Kadis Pariwisata Gowa Andi Tenri Tahri
saat memberi sambutan dalam
kegiatan Bimbingan Teknis Bidang Kepariwisataan terkait Pengelolaan Homestay untuk Pelayanan Prima dan Pelayanan Makanan Lokal di Phinisi Meeting Room Hotel Celebes Villa and Resort Malino, Gowa, Jumat (30/10/2020).
Menurut Tenri, kuliner menentukan kemajuan pariwisata dewasa ini. Minat wisatawan untuk berkunjung ke Gowa bisa sangat tinggi jika para pelaku pariwisata mampu menampilkan kuliner khas lokal.
Selain itu pariwisata juga harus didukung dengan mengembangkan aset alam. Diantaranya wisata alam, wisata belanja, wisata buatan, wisata sejarah yang sesuai dengan norma dan nilai budaya yang berlaku sehingga dapat memengaruhi perkembangan pariwisata.
“Upaya pemerintah dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Gowa harus ditingkatkan dengan cara memberikan penyuluhan kepada pihak pelaku wisata kuliner dengan cara meberikan masukan-masukan dengan tujuan agar hasil produksi kuliner dapat mengikuti perkembangan zaman. Untuk pelayanan, hasil produksi dan meningkatkan minat wisatawan. Disamping itu juga dilakukan Promosi melalui media, website, leaflet, boolet, dan event-event kuliner,” jelasnya.
Dikatakan Tenri pihaknya tetap memperhatikan kendala-kendala yang ada dalam sektor ini. Seperti, kurangnya modal yang dimiliki oleh pelaku usaha kuliner untuk mengembangkan karya dan produksinya dalam mengikuti perkembangan zaman.
Musim yang dimaksud adalah antara Musim libur dan musim biasa, letak atau lokasi yang terkadang sulit untuk dijangkau atau ditemukan oleh wisatawan karena terletak di dalam perkampungan.
Sementara itu kegiatan ini juga menghadirkan beberapa pemateri. Di antaranya Dr Ahmad AB (Kaprodik MDK Poltekpar Makassar), Dr Andi Hasbi, M. Pd, CHE (Kaunit Pengabdian Masyarakat P3M Poltekpar Makassar) dan Muh. Zainuddin Badollahi (Kaunit Penelitian P3M Poltekpar Makassar).
Kegiatan bimtek ini terlaksana berkat kerja sama antara Politeknik Pariwisata Makassar dengan Dinas Pariwisita dan Kebudayaan Sulsel dan difasilitasi oleh Dinas Pariwisita dan Kebudayaan Gowa. Sasarannya adalah pengembangan objek Wisata Malino Kota Bunga agar tercipta tata Pengelolaan Homestay untuk Pelayanan Prima.
Kegiatan tersebut rencana akan berlangsung sampai besok, Sabtu 31 Oktober 2020. (*)
















