Peringatan Korban 40.000 Jiwa, Wagub: Jangan Surut Spirit Kita

Wagub Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman (Humas Pemprov)

INFOKINI.ID, MAKASSAR — Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman memimpin upacara peringatan Korban 40.000 Jiwa ke-74 Tahun, dilaksanakan di Monumen Korban 40.000 Jiwa di Jalan Langgau, Makassar, Jumat (11/12/2020).

Dalam kegiatan itu, turut dihadiri jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) hingga TNI-Polri. Bertindak sebagai komandan upacara yakni Letkol Wendy Bahtiar.

Dalam sambutannya, Wagub Andi Sudirman membacakan sejarah singkat perihal pembantaian 40.000 jiwa rakyat Sulsel oleh Belanda yang dipimpin Kapten Raymond Westerling. Para korban kemudian dikuburkan secara massal di sebuah lokasi yang kini menjadi Monumen Korban 40.000 Jiwa.

Menurut Andi Sudirman, jika mengenang kembali peristiwa itu, tentu hal ini sangat menyayat hati, melihat begitu sadis. Karena perilakuan tersebut begitu tidak berprikemanusiaan.

“Peringatan ke-74 tahun korban 40.000 bukan momentum untuk balas dendam, tapi melanjutkan dalam bentuk lain, yaitu mendorong ekonomi semakin baik, masyarakat semakin sejahtera karena pembangunan merata dan berkeadilan,” jelasnya.

Olehnya itu, dia mengajak, seluruh masyarakat untuk berjuang bersama mencegah Covid-19, sebagai para pahlawan yang berjuang bersama dalam merebut kemerdekaan.

“Para pahlawan telah mengorbankan jiwa dan raga untuk merebut kemerdekaan salah satunya dengan cara bergotong royong. Tentu semangat bergotong royong ini kembali diuji di masa pandemi Covid-19 ini,” tandansya.

Ia juga mengungkapkan bahwa, Bangsa Indonesia menghadapi persoalan kehidupan yang besar termasuk menghadapi Covid-19. Semangat perjuangan sedang diuji saat ini.

“Jadi, bagaimana kita bekerja sama, bagaimana kita survive untuk menghadapi persoalan kehidupan bangsa termasuk menghadapi Covid-19,” tutur Wagub.

Ia jiga berpesan, agar semangat momentum peringatan Korban 40.000 Jiwa di Sulsel terus berkobar dan tidak ada lagi toleransi terhadap penjajahan.

“Jangan surut spirit kita, terus berjuang mengisi kemerdekaan dan tidak ada lagi toleransi terhadap penjajahan, termasuk bagaimana kita bersama memajukan Indonesia ke depan,” tegasnya. (Muh. Saddam/B)

Editor: Muh. Saddam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *