Pastikan Bukan Hotel Isolasi Covid-19, Grand Palace Ketatkan Aturan

foto: int

INFOKINI.ID, MAKASSAR – Pandemi Covid-19 yang melanda dunia sejak awal tahun 2020 lalu, membawa dampak yang signifikan bagi semua sektor. Tak terkecuali sektor pariwisata dan perhotelan.

Sejumlah hotel melakukan perang tarif menyiasati terpuruknya kondisi ekonomi saat ini. Tak hanya menekan pengeluaran dan biaya operasional, tak sedikit pula manajemen hotel yang memilih untuk tutup, yang entah hingga kapan berakhirnya.

Selain itu, strategi bertahan hotel juga dilakukan dengan memilih menjadi lokasi isolasi bagi masyarajat yang terpapar Covid-19. Namun sebagian hotel tetap memilih beroperasi dengan SDM yang terbatas.

foto: int

Seperti halnya Grand Palace yang tetap tetap eksis di tengah pandemi. Tak main-main, demi menjaga dan meyakinkan para konsumen, Grand Palace menerapkan aturan ketat. Pemberlakuan denda sebesar Rp10 juta bagi yang terbukti penderita covid dan atau yang melakukan isolasi di hotel ini.

“Kami menegaskan denda bagi masyarakat yang terindikasi melakukan isolasi di hotel kami. Dendanya Rp10 juta. Tak main-main. Ini menjadi upaya kami untuk menjaga para tamu kami,” jelas Irwan, senior supervisor Hotel Grand Palace Makassar, Kamis (25/2/2021) saat dihubungi.

Tak hanya itu, pihak hotel diakui Irwan juga sangat selektif menerima tamu yang berasal dari luar Sulsel. Selain meminta surat keterangan swab antigen, juga memantau lama waktu menginap.

foto: int

“Kita memantau lama menginap, khususnya yang dari luar daerah. Setelah lewat tiga hari kami akan meminta suket kembali. Karena sesuai aturan swab antigen haya berlaku tiga hari,” ujarnya.

Meski cukup selektif dan dengan keterbatasan SDM, Irwan mengaku pihak Grand Palace tak mengabaikan kualitas pelayanan. Pengecekan segalanya dilakukan secara kontinu. Koordinasi intensif dilakukan dengan sarana komunikasi yang ada.

“Insyaa Allah tak ada yang berubah dari sisi pelayanan. Karena saat ini memang kondisi okupansi memang rendah. Itu dialami semua hotel. Dari sisi pelayanan, kami yakini tak ada yang berubah. Semua sesuai prosedur. Pengecekan kebersihan dan hal-hal yang sifatnya pelayanan, tetap menjadi prioritas utama,” kuncinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *