TMMD ke-110, Siapkan Relokasi Masyarakat Terdampak Bendungan Je’nellata

Dandim 1409/Gowa Letkol Arh Muh Suaib saat coffee morning bersama insan media. ()

INFOKINI.ID, GOWA – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-110 tahun 2021 di wilayah teritorial Kodim 1409/Gowa, difokuskan di Kampung Allu, Dusun Tanah Karaeng, Desa Tanah Karaeng, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa.

Alasan dipilihnya wilayah ini diungkapkan Dandim 1409/Gowa, Letkol Arh Muh Suaib, usai kegiatan coffee morning bersama insan media, di aula Makodim Gowa, Sabtu (27/2/2021).

Menurut mantan Kasdim 1408/BS ini, dipilihnya Kecamatan Manuju sebagai lokasi TMMD ke-110, karena dua alasan.

Selain mengantisipasi agar tidak terulangnya bencana longsor dan banjir, seperti yang beberapa waktu waktu melanda Kecamatan Manuju, hal lainnya adalah lokasi TMMD di Gowa kali ini ada kaitannya dalam mempersiapkan relokasi masyarakat yang terdampak pembangunan Bendungan Je’nellata.

Dandim 1409/Gowa Letkol Arh Muh Suaib saat coffee morning bersama insan media. ()

“Kecamatan Manuju pernah mengalami banjir dan longsor beberapa waktu lalu. Dan kita harap kejadian ini tidak lagi berulang, dengan hadirnya program TMMD. Dan yang kedua adalah lokasi TMMD saat ini, merupakan lokasi yang dipersiapkan untuk relokasi masyarakat yang terdampak pembangunan Bendungan Je’nellata. Dalam proses pembangunan itu akan ada desa yang akan ditenggelamkan. Dan masyarakat pasti akan dipindahkan. Nah, di lokasi TMMD ini, menjadi salah satu lokasi yang dipersiapkan dalam proses relokasi masyarakat,” papar Dandim.

Terlepas dari itu, Dandim menegaskan bahwa pada dasarnya TMMD dilakukan untuk membantu masyarakat, baik dalam pembenahan sarana dan prasarana, maupun dalam peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Karena itu, dalam proses ini terjalin sinergitas sejumlah pihak terkait. “Dalam TMMD ini kita libatkan sejumlah pihak, TNI AU, TNI AL, dan Divisi 3 Kostrad, serta pemerintah setempat, seperti PUPR dan pertanian. Bahkan pihak kejaksaan pun kita libatkan. Intinya adalah melalui TMMD ini kita bersinergi untuk membantu masyarakat, khususnya di pedesaan,” ujarnya.

Saat disinggung tentang pelaksanaan TMMD di tengah pandemi Covid-19, Dandim menegaskan bahwa semua tetap dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan.

“Memang ada perbedaan, seperti kita tak lagi menggelar upacara. Tetapi intinya kita tetap mengedepankan protokol kesehatan, salah satunya menghindari kerumunan,” jelasnya.

Sebelum TMMD yang akan dibuka pada tanggal 2 Maret 2021 mendatang hingga sebulan kemudian, pra TMMD telah dilakukan pada Senin (22/2/2021) lalu.

Pembukaan pra TMMD ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan jembatan oleh Dandim Gowa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *