INFOKINI.ID, MAKASSAR– Sejarah hadirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang merdeka dari penjajah, tak boleh dilupakan. Adanya kecenderungan, zaman milenial yang seolah-olah melupakan perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan, disebut Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Andi Muhammad, merupakan hal yang tak boleh terjadi. Istilah Jangan Sekali-kali melupakan Sejarah atau Jas Merah, yang menjadi pesan dari Bung Karno, harus menjadi pembelajaran bahwa dengan bersatu dan berjuang, kemerdekaan bisa diraih.
“Ingat Bung Karno dengan “Jas Merah” nya atau jangan sekali-kali melupakan sejarah. Kita merdeka berlatar belakang sejarah melalui perjuangan para pendahulu kita, diantaranya Pangeran Diponegoro, Sultan Hasanuddin, Bung Tomo dan para pejuang lainnya. Mereka berjuang melawan penjajah Belanda selama ratusan tahun. Sekarang ini di zaman milenial, ada kecenderungan sejarah dilupakan. Itu kewajiban kita bersama-sama mengingatkan. Kita bisa merdeka dan hidup di zaman kemerdekaan seperti sekarang ini harus disyukuri. Jerih payah para pendahulu mengorbankan jiwa dan harta bendanya untuk mencapai kemerdekaan harus diingat,” tegas pangdam, saat pengarahan kepada personel Kodim 1408/Mks, PNS, Persit, Tripika, Tripilar, Babinsa serta Babinkamtibmas dan Banteng Komando, Senin (23/5/2022).
Pangdam juga mengingatkan bahwa solidaritas dan kekompakan, jangan hanya terjalin di tingkat pimpinan saja. Tetapi seluruh komponen masyarakat, termasuk pada tingkatan Tripika dan Tripika sebagai garda terdepan harus terjalin baik dan harmonis. Terlebih dalam waktu dekat yaitu tahun 2024, momentum pilkada akan dilaksanakan. Kondisi tersebut menurut jenderal TNI bintang dua ini, perlu diantisipasi agar perpecahan dan kekacauan tidak terjadi.
“Menyongsong tahun 2024 ini akan dilaksanakan pilkada. Kondisi ini cukup rawan. Mari kita jaga kedamaian, khususnya di Sulsel. Pilkada juga jangan membuat perpecahan. Beda pendapat dan beda pilihan boleh. Tapi ingat kita bersaudara. Jangan sampai karena itu kita berpecah belah. Mari rapatkan barisan. Jangan sampai ini menjadi ajang bentrok dan menimbulkan kekacauan,” ujar Mayjen Andi Muhammad, yang juga mengingatkan bahwa aparat penegak hukum harus mampu meredam. Pangdam juga meminta agar tak ada sikap arogansi seolah-olah punya kekuasaan dan berbuat wewenang-wenang dari aparat.
Pada kesempatan ini Pangdam didampingi Ketua Persit Kartika Chandra Kirana PD XIV/Hasanuddin, Kapoksahli Brigjen TNI Andi Kaharuddin, Asrendam Kolonel Arm Erland Hendriatna, Asintel Kolonel Inf Muhammad Aidi, Kapendam Kolonel Inf Rio Purwantoro, dan Dandim 1408/Mks Letkol Inf Nurman Syahreda.(*)
















